Semarang, 27 Juli 2024 – Badan Otorita Borobudur (BOB) berkolaborasi dengan Muhammadiyah Center For Entrepreneurship And Business Incubator (MCEBI) mengadakan inkubasi bisnis di Desa Kandri, Sabtu (27/7/2024).
Jumlah peserta yang mengikuti agenda ini total ada 96 apeserta terdiri dari 16 pelaku ekonomi kreatif dan 80 studentpreuner dari 32 lembaga inkubator bisnis dan kewirausahaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB, Bisma Jatmika menjelaskan bahwa kolaborasi ini dalam bentuk inkubasi bisnis bagi pelaku ekraf di Kawasan Pariwisata Borobudur.
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara dari kegiatan Inkubasi Bisnis Berbasis Kompetisi bagi Pelaku Ekraf di Kawasan Pariwisata Borobudur melalui peran aktif serta aksi nyata yang berkelanjutan dari kemenparekraf/Baparekraf. Untuk itu BPOB bersama MCEBI bertukar pengalaman dan motivasi saat bootcamp Inkubasi, diakhiri business matching antara pelaku ekraf, studentpreneur dan Para Pengusaha dengan tema wisata hijau gemilang.
“Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kolaborasi Badan Otorita Borobudur dengan Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI), tujuan kegiatan ini adalah untuk penguatan Jejaring Desa Wisata serta keberlanjutan program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), yang diharapkan dapat dikawal hingga program pendampingan Desa Wisata berprestasi” ujar Bisma.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 1 hari Inkubasi Bisnis yang terdiri dari penjurian display produk, Pelatihan dan Pendampingan Usaha dengan Mentor mengenai materi Pendampingan Manajemen (Keuangan & SDM), Pendampingan HAKI, sertifikasi dan legalitas, Pendampingan Packing, Branding dan Digital Marketing serta Pendampingan Marketing Ekraf. Ditutup dengan Bisnis Matching yang diikuti 16 rang dari 8 Desa Wisata terpilih serta 80 studentpreuner dari 32 PTMA.
Diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman pelaku ekonomi kreatif di desa wisata tentang manajemen usaha. Sehingga mampu memicu transformasi ekosistem ekonomi lokal melalui pariwisata yang berdampak pada peningkatan kualitas produk, layanan dan pertumbuhan ekonomi bar. Serta memberikan dampak terhadap penguatan produk lokal.