Yogyakarta, 24 Juni 2024 – Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Dieng merupakan salah satu kawasan koordinatif Badan Otorita Borobudur sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur. Dieng menjadi salah satu destinasi pariwisata yang ramai dikunjungi, terutama saat pergelaran Dieng Culture Festival (DCF). DCF tahun ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus.
Kemenparekraf/Baparekraf Dukung Dieng Culture Festival Jadi Event Kelas Dunia yang Berasal dari Inisiatif Masyarakat
Dieng Culture Festival berhasil masuk dalam Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Peluncuran KEN 2024 diselenggarakan pada Sabtu, 27 Januari 2024 di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Dieng Culture Festival (DCF) sangat berpotensi untuk menjadi event kelas dunia yang hadir dari bottom up atau hasil inisiatif masyarakat.
“DCF merupakan event daerah yang bottom up dari Kelompok Sadar Wisata hingga komunitas. Event ini berpotensi menjadi event kelas dunia,” ujar Menparekraf/Baparekraf Sandiaga saat hadir di DCF 2022, Sabtu (3/9/2022) dilansir dari Kemenparekraf/Baparekraf.
Hal yang paling ditunggu adalah aktivitas menyalakan lampion dan kemudian menerbangkannya, ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang ke Dieng Culture Festival.
Menparekraf Dukung DCF (Dok : Disparbud Banjarnegara)
Sempat Ditiadakan pada Tahun 2023 dan Dukungan Kementerian PUPR
Pada tahun 2023, event Dieng Culture Festival sempat ditiadakan. Peniadaan acara pada tahun 2023 dikarenakan sedang berlangsungnya proyek penataan kawasan wisata dataran tinggi Dieng. Hal ini disampaikan ketua panitia DCF sekaligus ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Fauzi.
Alif menyampaikan bahwa keputusan ditiadakaannya Dieng Culture Festival 2023 sudah melalui beberapa pertimbangan yang didapat dari hasil diskusi dengan stakeholder, terutama hal ini karena sedang berlangsungnya proyek penataan kawasan wisata Dieng.
“Adanya proyek penataan kawasan wisata Dieng dari Kementerian PUPR ini harus mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya adalah kenyamanan wisatawan. Jangan sampai nantinya ada material pekerjaan yang mengganggu wisatawan, lubang-lubang yang dikhawatirkan membahayakan wisatawan,” kata Alif dilansir dari detikJateng.(20/6/2023)
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Banjarnegara, Tursiman mengatakan pemerintah pusat segera mempercantik Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng yang masuk wilayah Banjarnegara maupun Wonosobo.
“Akan dibangun, ditambah cantik lanskapnya termasuk yang ada di Telaga Warna. Kalau di Banjarnegara, kami harus memetakan karena seperti itu kondisinya walaupun secara penataan, yang namanya wisata tidak mengenal daerah itu masuk Wonosobo atau Banjarnegara,” jelasnya.
Tursiman menjelaskan pembangunan dan pengembangan lanskap KWDT Dieng di wilayah Banjarnegara akan dilakukan di Kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang dan Aswatama.
Kementerian PUPR memberikan dukungan untuk pengembangan kawasan Dieng di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Kementerian PUPR telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 80.799.893.000 serta supervisi Rp. 2.350.000.000 dari APBN tahun 2023.
“Konsep pengembangan di KSPN Dieng adalah pariwisata berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Yaitu Geopark dan pengembangan Tripel A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas). Konservasi dengan memperhatikan budaya dan juga masyarakat sekitar yang tetap menjaga kelestarian alam,” kata Bupati Wonosobo Afif, Jumat (jateng.tribunenews.com; 24/2/2023).(*)
