Yogyakarta, 29 April 2024 – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif di Kota Solo untuk terus memperkuat kolaborasi dan jejaring antarsesama dalam upaya mendorong terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja di kalangan masyarakat.
Menparekraf Sandiaga saat hadir di acara Kelana Nusantara yang berlangsung di Ono Solo Coffee, Kota Surakarta, Senin (29/4/2024), mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang dihadirkan Kemenparekraf/Baparekraf dalam mendorong penguatan kolaborasi/jejaring di antara para pelaku ekonomi kreatif di Kota Solo.
Kelana Nusantara merupakan forum atau wadah untuk menampung aspirasi dari bawah atau dikenal dengan istilah bottom up yang kemudian hasilnya nanti dijadikan bahan masukan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan.
“Kelana Nusantara ini hadir untuk memberikan semangat kepada pelaku UMKM kreatif. Kami ingin mendorong serta memperkuat jejaring dan kolaborasi dari para pelaku ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga.
Solo atau yang secara administratif juga disebut sebagai Surakarta telah dikenal sebagai salah satu kota kreatif terbaik tanah air. Yakni dengan kuliner, kriya, dan seni pertunjukan sebagai subsektor unggulan.
Kota Surakarta sebelumnya juga telah masuk sebagai UNESCO Creative Cities Network (Jaringan Kota Kreatif UNESCO) untuk kategori kerajinan dan kesenian rakyat.
“Inilah yang harus terus dipertahankan. Kita melihat produk-produk ekonomi kreatif di Kota Solo juga luar biasa,” kata Sandiaga.
Menparekraf pun berpesan agar branding dari Kota Solo sebagai bagian dari UNESCO Creative Cities Network dapat terus diperluas. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pelaku Ekraf di Yogyakarta
Menurut data Dinas Koperasi dan UKM DIY tahun 2023, terdapat lebih dari 172 ribu pelaku ekraf yang terdaftar di DIY. Pelaku usaha ini tersebar di berbagai subsektor, dengan 5 subsektor terbesar, yaitu:
Kuliner: Sekitar 106 ribu usaha.
Kriya: Sekitar 36 ribu usaha.
Fashion: Sekitar 23 ribu usaha.
Penerbitan: Sekitar 3 ribu usaha.
Fotografi: Sekitar 1 ribu usaha.
Contoh Pelaku Ekraf:
Pemda DIY dan Kota Yogyakarta berupaya mengembangkan ekraf melalui program dan kebijakan (pengembangan sentra ekraf, fasilitasi akses pasar, peningkatan kualitas SDM, pemberian akses permodalan). Sedangkan Kementerian Ekonomi Kreatif RI, memberikan dukungan dan pendampingan bagi pelaku ekraf di seluruh Indonesia.