JOGJA – BPOB bekerjasama dengan PT. Jana Dharma Indonesia akan melaksanakan Kegiatan pelatihan dan pendampingan penguatan produk parekraf di kawasan pariwisata Borobudur.
Tujuannya selain sebagai upaya mendorong tercapainya Target Utama RPJM 2020-2024, serta fokus dalam mendukung Program Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di Kawasan Pariwisata Borobudur.
Sasarannya ialah sejumlah daerah di Kawasan DIY- Jawa Tengah. Meliputi Kalurahan Sidoharjo Kulon Progo, Desa Cacaban Kidul Purworejo serta Desa Menoreh & Desa Kalirejo Magelang.
Sebelum pelaksanaan pelatihan, didahului oleh Potential Review pada tanggal 3-6 Juli 2023 di empat Desa Wisata tersebut.
Diikuti oleh unsur Dinas Pariwisata Kabupaten, Tenaga Ahli, Kepala Desa/Lurah, Ketua Pokdarwis, Ketua Desa Wisata, Direktur Bumdes, Perwakilan Pelaku Usaha Ekraf dan Pengelola DTW serta Perwakilan dari Karang Taruna.
“Tujuannya adalah untuk menemukenali potensi dan permasalahan produk parekraf, sehingga dalam penyusunan kurikulum pelatihan sesuai dengan yang dibutuhkan masing-masing Desa Wisata,” ujar Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Pariwisata BPOB, Ifran Suharto.
Setidaknya ada penguatan empat bidang pengelolaan yang dibutuhkan. Meliputi pelatihan yang fokus pada manajemen keuangan, SDM, operasional dan pemasaran, sehingga Produk Parekraf tersebut bisa diterima di market dengan mencantumkan harganya.
“Dan pada saat pelatihan nantinya juga pemberdayaan masyarakat, baik untuk konsumsi, venue ataupun peralatan pendukung lainnya,” ujarnya.
Diharapkan dari Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Penguatan Produk Parekraf di Kawasan Pariwisata Borobudur ini dapat meningkatkan ekosistem bisnis. Selain itu juga menjadikan UMKM naik kelas dan berdaya saing.
“Selain itu juga mendorong 4,4 juta lapangan pekerjaan sampai dengan tahun 2024, menjadi supply chain/rantai pasok di Borobudur Highland. Serta menjadi kebangkitan perekonomian Nasional pasca pandemi di DPSP Borobudur,” jelasnya.
