Perkembangan Sentra Wedang Uwuh Imogiri Bantul Yang Jadi Ciri Khas Kuliner
Mencari sentra wedang uwuh Imogiri Bantul cukup mudah dilakukan mengingat minuman ini merupakan salah satu produk pangan khas kota tersebut. Unik Nya, sebelum bisa dinikmati oleh masyarakat umum seperti sekarang, minuman rempah ini hanya bisa disajikan untuk para raja.
Kini, Anda tak perlu menjadi anggota kerajaan untuk merasakan kehangatan wedang uwuh. Lalu, bagaimana minuman ini bertahan dan menjadi bagian dari industri di Imogiri? Mari simak informasi lengkapnya berikut ini!
Sejarah singkat wedang uwuh
Berdasarkan abdi dalem di Makam Imogiri, wedang uwuh ditemukan secara tak sengaja, lebih tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Agung pada era 1630-an. Sang sultan saat itu sedang mencari lokasi pemakaman bagi keluarga raja-raja dinasti Mataram dan menemukan kompleks yang dirasa cocok di kawasan Imogiri.
Kemudian, Sultan Agung meminta abdinya dibuatkan minuman yang dapat menghangatkan tubuh. Para abdi dalem pun dengan cekatan menyiapkan wedang secang. Setelah rampung, minuman tadi mereka simpan di bawah pepohonan yang berada dekat tempat semedi sang sultan.
Angin yang bertiup kencang lantas merontokkan daun-daun kering. Beberapa di antaranya malah jatuh ke wedang secang tanpa diketahui Sultan Agung. Hingga kemudian di hari lain, sang sultan pun meminta abdi dalem dibuatkan minuman yang rasanya sama persis karena menyukai campuran daun di dalamnya. Dari sinilah wedang wuluh konon mulai dikenal.
Asal usul penamaan wedang uwuh
Anda yang hendak mampir ke sentra wedang uwuh Imogiri Bantul barangkali penasaran dengan penamaan minuman tersebut. Dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman, sementara itu uwuh berarti sampah. Sebutan tersebut datang dari tampilan bahan-bahannya yang mirip sampah karena terlihat berantakan saat disajikan.
Seperti apa sebenarnya resep yang digunakan untuk wedang uwuh? Anda akan menemukan macam-macam herbal seperti cengkeh (daun, bunga, batang), kayu manis kering, jahe, gula batu, sereh (daun, akar), serutan kayu secang kering, pala kering (daun, buah), dan kapulaga.
Pemakaian aneka rempah ini pula yang membuat wedang uwuh memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Alhasil, tubuh Anda bukan hanya terasa hangat, tetapi juga bugar. Beberapa orang juga meminumnya untuk mengatasi pegal hingga mencegah masuk angin dan memperlancar aliran darah berkat kandungan antioksidannya.
Potensi wedang uwuh sebagai industri di Imogiri
Berawal dari minuman eksklusif untuk para raja, kini Anda dapat menemukan sentra wedang uwuh Imogiri Bantul di sejumlah titik. Cara menyeduh yang mudah dan harga terjangkau membuatnya kian diminati berbagai kalangan, termasuk generasi muda.
Wedang uwuh pun tak cuma menjadi minuman khas Imogiri. Mengikuti jejak gamelan, minuman tradisional ini masuk ke daftar Warisan Tak Benda dengan domain keterampilan serta kemahiran kerajinan tradisional pada aspek kuliner. Ketetapan tersebut merupakan keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud.
Di sisi lain, masyarakat juga turut berkontribusi dalam melestarikan wedang uwuh. Beberapa di antaranya bahkan membuat minuman ini secara turun menurun dengan ramuan keluarga. Bahan-bahan yang dipakai juga berasal dari lingkungan sekitar.
Sebagian di antara mereka lantas mengemas wedang uwuh dalam bentuk menarik untuk dijual. Kemudian saat menyentuh sektor pariwisata, minuman ini sampai ke wisatawan dari luar Imogiri. Perlahan tapi pasti, produk tersebut berhasil menarik perhatian dan turut menumbuhkan peluang usaha potensial, termasuk sentra wedang uwuh Imogiri Bantul.
Setelah membaca artikel ini, apa Anda tertarik untuk mencoba minuman tersebut?