Mungkin kita tidak akan pernah tahu kapan pastinya olahraga Downhill ini. Namun sejarah mencatat, bahwa olahraga ini ada sejak tahun 70-an di bukit utara Sanfransisco, Amerika Serikat.

Awalnya sekelompok pemuda yang suka kebut-kebutan sepeda motor, memilih  lereng bukit  sebagai area balap. Dari beberapa area perbukitan, Mount Tamalpais adalah tempat favorit mereka sebagai ajang balapan. Mereka menyukai hal ini karena terasa lebih asik dan menyenangkan dengan jalur balap berupa medan yang menuruni bukit.

Makin hari semakin banyak peminat olahraga ini dan membuat pemerintah harus mengambil tindakan akan efek negatif yang ditimbulkan. Kebisingan dan erosi tanah adalah salah satu alasan utama pemerintah setempat melarang mereka melakukan kegiatan olahraga tersebut.

Karena sudah terlanjur ketagihan, para pembalap ini mencari jalan lain agar tetap bisa meluncur menuruni bukit, tanpa harus melanggar larangan pemerintah setempat. Akhirnya mereka memilih sepeda. Untuk menghemat waktu dan supaya tidak terlalu meletihkan, ketika menaiki bukit sepeda diangkut dengan mobil pick-up atau truck. Dari puncak bukit, sepeda kemudian ditunggangi menuruni bukit melalui medan yang unik dan mengasyikan. Kegiatan semacam ini mereka namakan downhill (turun bukit)

Kalau sudah hoby mau gimana lagi, pasti ada saja cara mereka untuk tetap bisa melakukan olahraga kebut-kebutan di perbukitan. Seperti nya patah satu tumbuh seribu, tak ada rotan akar pun jadi. Setelah larangan tersebut, mereka akhirnya menggunakan SEPEDA sebagai sarana pengganti Sepeda Motor. Inilah Cikal Bakal Olahraga Downhill atau Mountain Bike.

Olahraga ini kan menuruni bukit, trus pakai sepeda lalu naik ke atasnya gimana? Tentu saat naik keatas mereka tidak menaiki sepeda tersebut tapi menggunakan Kendaraan angkut sejenis Pick Up untuk membawa sepeda tersebut keatas. Olahaga ini terbilang cukup ekstrem karena medan yang dilalui berupa bukit yang terjal, jadi harus ekstra hati-hati ya saat melakukan olah raga sepeda Downhill.

Memang sudah hoby harus gimana lagi, para Downhil mania mulai mencari tantangn baru dengan mencoba tidak menggunakan kendaraan angkut untuk naik ke atas bukit. Dengan begitu mereka merasa sebagai Downhill Sejati. Tentu tidak mudah untuk melakukan ini. Gary Fischer, seorng Downhill mania kemudian memasang roda gigi dengan percepatan yang bisa di setel untuk bisa naik ke atas bukit tanpa menggunakan kendaraan angkut.

Pada tanggal 22 Oktober 1976, diselenggarakan sebuah perlombaan Downhill pertama kalinya di race di Fireroad, Fairfax, California yang sekarang dikenal dengan nama Repack Road. Perlombaan yang mengambil Label “Race Time Trial Down Hill”  ini diikuti sebanyak sepuluh peserta. Mereka bersepeda menuruni ketinggian Repack, dengan jarak 1300 feet ( 396,24 Meter ) dalam waktu 5 menit. Sepeda yang pertama kali digunakan dalam aktivitas Down Hill ini dikenal dengan sebutan “Klunkers” atau “Paperboy Bikes”

Kemudian Joe Breeze dari California, merancang body sepeda khusus untuk naik turun gunung. Pesepeda Downhill mania inilah yang mejadi cikal bakal lahirnya sepeda Gunung.
Kemudian bermunculan sepeda-sepeda yang lebih canggih, menawarkan gigi percepatan dan body yang lebih ringan. Excelsior mulai tergeser. Anak-anak muda lebih menyukai sepeda BMX dan semacamnya. Tahun 1941, produksi Excelsior dihentikan. Setengah abad kemudian, sepeda Excelsior mulai dilirik kembali. Tetapi muncul masalah, ketika menuruni bukit, rem Excelsior sering mengalami over heating. Pemilik sepeda harus membuka rumah rem dan mengganti gemuk atau stempet yang sudah mencair dengan yang baru. Masalah lain, banyak para pesepeda merasa bukan pesepeda sejati dan kurang sreg dengan pengangkutan sepeda menggunakan kendaraan lain ke atas bukit. Gary Fischer, seorang pesepeda downhill mania, kemudian memasang gigi percepatan, sehingga sepedanya bisa naik ke atas bukit tanpa harus menggunakan kendaraan lain. Downhill mania lainnya, Joe Breeze dari California, merancang body sepeda khusus untuk naik turun gunung. Dua pesepeda inilah yang melahirkan sepeda gunung generasi pertama.

Joe Breeze adalah salah satu tokoh yang bertanggung jawab dalam perkembangan sepeda gunung. Joe Breeze dikenal sebagai tokoh yang sukses menciptakan sepeda gunung modern pertama. Sepeda yang ia bangun pertamakali menggunakan frame khusus tanpa suspensi (hardtail), yang nantinya frame jenis ini akan disebut “sepeda gunung”. Braze menjadi desainer dan sponsor acara olahraga sepeda terkenal sejak tahun 1890-an.

Awalnya semua jenis sepeda dipakai pada olahraga yang satu ini, namun banyak sepeda yang mengalami kerusakan karena beratnya medan yang harus dilalui. Dari sekian banyak jenis sepeda yang dipakai hanya sepeda milik Schwinn Excelsior yang cocok dipakai untuk ajang balapan Downhill. Sepeda Schwinn Excelsior memiliki design dengan rangka yang kokoh dan ukuran ban lebih lebar dari ban sepeda pada umumnya.

Sepeda yang sebenarnya sudah diproduksi sejak tahun 1933 ini menggunakan konstruksi yang sederhana tapi kokoh penampilannya. Perancangnya adalah Ignaz Schwinn, seorang imigran dari Jerman. Desainnya yang sederhana sangat disukai oleh para loper koran. Pada saat itu, hampir semua loper koran di Amerika menggunakan sepeda Schwinn.

Semakin maraknya olahraga ini memicu produsen sepeda untuk membuat jenis sepeda yang mirip Schwinn Excelsior dengan beberapa variasi tambahan seperti GIGI percepatan. Selain itu, produsen sepeda juga menarkan sepeda dengan berat body yang lebih ringan tentu dengan harga yang lebih mahal.

Makin banyaknya produsen sepeda membuat keberadaan sepeda  Schwinn Excelsior semakin tersingkir. Banyak pemuda yang lebih memilih sepeda dengan model dan teknologi baru dengan Merk BMX.

Meskipun olahraga ini mengasikkan, namun olahraga downhill rentan akan bahaya. Kita harus senantiasa hati-hati dalam melakukan olahraga yang satu ini. Didampingi oleh instruktur yang berpengalaman merupakan salah satu cara terbaik untuk mengantisipasi setiap bahaya atau kecelakaan yang mungkin terjadi saat melakukan olah raga Downhill.

Sumber Artikel : http://galinusantara.blogspot.com/2016/09/sejarah-sepeda-downhill.html?m=1

By Published On: Selasa, 2 Mei 2023Views: 1986

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!