Wisata Edukasi Di Museum Karst Indonesia
Museum karst Indonesia adalah wisata edukasi yang cocok untukmu yang tertarik mempelajari fenomena bumi dan alam. Cocok dikunjungi bersama keluarga atau teman, berkunjung ke museum ini akan menambah wawasanmu. Didirikan pada tahun 2008 dan disahkan pada tahun 2009 oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, ada banyak hal menarik yang bisa kamu lihat di museum karst ini.
Lokasi Museum Karst Indonesia
Terletak di Desa Gebangharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Museum Karst Wonogiri berjarak sekitar 40 Km dari pusat kota Wonogiri. Karena jaraknya yang cukup jauh dan terletak di pemukiman padat penduduk, kamu disarankan untuk membawa kendaraan pribadi jika ingin mengunjungi wisata edukasi berlantai tiga ini.
Atau, kamu juga bisa menggunakan jasa ojek dari Terminal Pracimantoro. Buka setiap hari kecuali Hari Jumat dan hari libur nasional, tiket masuk Museum Karst Wonogiri sangat murah, yaitu hanya Rp. 5.000 per orang dan Rp. 6.000 per orang pada Hari Minggu. Jika membawa kendaraan pribadi, kamu juga perlu membayar biaya parkir, yaitu Rp. 3.000 untuk mobil dan Rp. 1.000 untuk motor.
Sedangkan biaya parkir bus adalah Rp. 10.000 dan Rp. 5.000 untuk minibus. Dengan harga yang sangat terjangkau tersebut, kamu sudah bisa memperkaya wawasan tentang sejarah, geografi, dan konservasi karst.
Belajar Karst Melalui Miniatur dan Replika Karst
Museum Karst Indonesia di Wonogiri memperlihatkan replika dan miniatur karst dalam kotak kaca sebagai salah satu materi edukasi tentang karst. Pengunjung pun bisa mendapatkan penjelasan secara detil tentang batuan karst melalui replika dan miniatur tersebut. Selain miniatur dan replika karst, wisata edukasi ini juga memperlihatkan hal-hal menarik lainnya.
Seperti patung-patung yang menggambarkan kehidupan masyarakat gua. Terdapat pula berbagai macam bentuk pegunungan karst Pegunungan Sewu, seperti Gunung Kidul, Wonogiri, dan Pacitan. Berkunjung ke museum ini akan membuatmu seolah-olah berada di zaman kuno.
Gambar Unik Berisi Penjelasan Karst
Selain miniatur, replika, dan patung, Museum Karst Wonogiri juga menggunakan gambar sebagai media pembelajaran mengenai batuan karst. Gambar-gambar ini menjelaskan tentang awal mula terciptanya batuan karst dan lokasi penemuannya. Terdapat pula gambar-gambar yang menjelaskan tentang gua-gua yang terbentuk dari batuan karst dan kehidupan masyarakat kuno yang dulunya tinggal di wilayah sekitar area karst.
Panel-Panel LED Sebagai Media Audio Visual
Agar tidak membosankan, Museum Karst Wonogiri juga menggunakan panel-panel LED sebagai media audio visual. Sehingga selain dari gambar, pengunjung pun juga dapat memperkaya wawasan mengenai batuan karst dengan menonton video yang menarik. Video-video yang disiarkan melalui panel LED ini menjelaskan tentang berbagai macam bentuk bantuan karst dari berbagai waktu.
Media audio visual ini juga menampilkan miniatur dan gambar karst berikut penjelasannya untuk memudahkan pemahaman pengunjung. Para karyawan museum pun tidak akan ragu memberikan penjelasan terperinci jika Anda menanyakan hal-hal yang membuatmu tertarik.
Tujuh Gua Unik di Dalam Museum
Selain batuan karst, kamu pun dapat menjumpai gua-gua unik yang ada di dalam Museum Karst Wonogiri. Total ada tujuh gua, yaitu Gua Potro-Bunder, Gua Sapen, Gua Sodong, Gua Mrico, Gua Tembus, Gua Gilap, dan Gua Sonya Ruri. Beberapa gua bahkan masih memiliki stalaktit dan stalagmit yang masih aktif, yaitu Gua Potro-Bunder dan Gua Sodong.
Setiap gua masih alami dan memiliki keunikannya sendiri. Misalnya, Gua Sodong yang memiliki sumber mata air di sekitarnya. Bahkan sampai saat ini, sumber mata air ini masih mengalir dan digunakan oleh penduduk setempat. Tertarik untuk mengunjungi Museum Karst Indonesia?