Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita hadir dalam puncak acara Muhibah Budaya Mataraman Yogyakarta yang dilaksanakan di Kabupaten Purworejo dalam kegiatan Malam Budaya Mataraman ”Pentas Tari Keraton” yang berlangsung di Pendopo Agung Kabupaten Purworejo, Sabtu malam (22/2/2020).
Kegiatan Malam Budaya Mataraman ini merupakan rangkaian agenda Muhibah Budaya, dan bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke 189 Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian kegiatan Muhibah Budaya Yogyakarta di Kabupaten Purworejo, yang digelar selama lima hari berturut-turut (18-22/2/2020).
Agenda Muhibah Budaya ini selain bertujuan sebagai wahana silaturahmi, tetapi juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kerjasama antara Pemerintah Yogyakarta dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo.
Hadir Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH, Wakil Ketua DPRD Purworejo Kelik Susilo Ardani SE, Sekda Purworejo Drs Said Romadhon, Bupati dan Walikota se DIY, Kepala OPD Purworejo serta sejumlah tamu undangan.
Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM saat memberikan sambutan menerangkan jika berdasar catatan sejarah, semenjak dahulu kala masyarakat Bagelen atau sekarang masyarakat Kabupaten Purworejo dengan Mataram Yogyakarta memiliki kedekatan hubungan yang sangat baik.
Bupati juga mengucapkan terimakasih atas kegiatan mubibah budaya yang sangat bermanfaat karena banyak ilmu yang didapat. Apresiasi terhadap seni dan budaya di Purworejo, lanjut Bupati, diwujudkan dengan dibangun gedung kesenian dan amphiteater yang digunakan secara periodik baik seni modern maupun tradisional.
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan HB X mengungkapkan, kegiatan muhibah budaya ibarat merangkai kembali mata rantai sejarah antara Purworejo dan Yogyakarta.
“Di masa perang Diponegoro, Purworejo merupakan basis pertahanan yang tangguh di bawah komando panglima termuda berusia 17 tahun, Sentot Alibaysah Prawirodirjo. Demikian pula saat perang kemerdekaan, Purworejo menjadi basis pertahanan Tentara Rakyat Indonesia,” ungkap Sultan.
Malam Budaya Mataraman yang dimulai dengan penampilan Uyu-uyu panembromo macapat atau semacam paduan suara jawa dan penampilan tari golek menak hasil workshop. Kemudian penampilan Beksan Nyakrakusuma dan ditutup tarian Beksan Menak Putri Kridha Warastra.