Merebaknya Virus Corona di sejumlah negara, terutama China, turut berdampak pada dunia pariwisata di Jateng. Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jateng, Sinoeng Noegroho Rachmadi mengatakan, sejumlah wisatawan dari negara Tirai Bambu harus menunda perjalanan atau postpone travelling ke Indonesia.

Menurut dia, beberapa agen perjalanan atau travel agent yang biasa membawa wisatawan dari China saat ini harus menunda aktivitasnya terlebih dahulu.

“Ada satu travel agent yang setiap pekan membawa 180 wisatawan dari China. Karena merebaknya Virus Corona ini, mereka menjadwalkan ulang kunjungan hingga waktu yang tidak ditentukan,” katanya, Selasa (28/1).

Meski demikian, jumlah wisatawan asal China tidak signifikan dibandingkan dengan dari negara lain. Jumlah kunjungan turis China ke Jateng menduduki peringkat ketujuh.

Urutan negara berdasarkan jumlah kunjungan yakni Perancis, Belanda, Malaysia, Inggris, Jerman, Thailand, dan Cina.

Berdasarkan data di Disporapar Jateng, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 mengalami kenaikan sekitar 2 persen menjadi 691 ribu orang, dari tahun sebelumnya sebanyak 677 ribu orang.

Dari jumlah itu, wisatawan asal China hanya sekitar 0,52 persen atau sekitar 35 ribu orang.

“Sedikit memang, tapi potensial. Ada dua perilaku wisatawan China ke Jateng, pertama murni rekreasi, kedua untuk acara MICE (Meeting, Incentive, Conferention and Exhibition).

Paling banyak persentasenya yakni rekreasi. Tentu ini berdampak pada pariwisata di Jateng, tapi tidak signifikan,” jelas Sinoeng.

Sementara, untuk destinasi wisata Candi Borobudur paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dengan jumlah 240 ribu orang, disusul Candi Prambanan 171 ribu kunjungan, dan Kota Semarang (Kota Lama, Sam Poo Kong, Lawang Sewu) sebanyak 61 ribu wisatawan. Selain itu juga Candi Mendut, Pawon, serta Karimunjawa dengan 9 ribu kunjungan.

Sinoeng berharap, masalah dapat terselesaikan maksimal 6 bulan, sebelum peak season atau musim di mana banyak wisatawan datang.

Paling tidak, pada masa peak season yang terjadi pada Agustus, November, dan Desember, jumlah wisatawan bisa digenjot untuk menutup berkurangnya wisatawan mancanegara saat ini.

“Mewabahnya virus corona seperti sekarang ini bertepatan dengan low season wisatawan mancanegara. Sebelum peak season mudah-mudahan sudah selesai, tidak ada masalah lagi, sehingga wisatawan kembali ramai,” ucapnya.

Sumber : https://jateng.tribunnews.com/2020/01/29/pariwisata-jateng-terdampak-virus-corona.
Penulis: mamdukh adi priyanto
Editor: Catur waskito Edy

By Published On: Friday, 31 January 2020Views: 264

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!