Surakarta, 26 Juni 2025 – Malam 1 Suro 2025 di Surakarta akan diwarnai dengan acara sakral Kirab Pusaka Keraton Kasunanan Surakarta. Pada tahun 2025, perayaan ini akan dilaksanakan pada Kamis Wage Malam Jumat Kliwon, yang jatuh pada 26 Juni 2025 pukul 23:59 hingga selesai. Sebagai salah satu acara budaya tahunan yang paling dinanti, Kirab Pusaka merupakan puncak dari serangkaian upacara tradisional yang diadakan di dalam Keraton Kasunanan Surakarta. Upacara ini selalu berlangsung dalam suasana khidmat, menggambarkan pentingnya tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Sejarah Malam 1 Suro di Surakarta

Malam 1 Suro adalah bagian integral dari kalender budaya masyarakat Jawa, yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa. Dalam sejarahnya, perayaan ini memiliki makna spiritual yang sangat mendalam. Di Surakarta, khususnya, Malam 1 Suro tidak hanya sebagai simbol pergantian tahun dalam kalender Jawa, tetapi juga sebagai momen untuk merenung, memohon berkah, dan menumbuhkan rasa syukur atas segala rahmat yang diterima. Di Surakarta, tradisi ini semakin sakral dengan adanya kirab pusaka yang diadakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta.

Kirab Pusaka Malam 1 Suro ini menjadi penanda kuat dari ikatan antara Keraton Surakarta dan masyarakatnya, yang juga mencerminkan hubungan spiritual yang erat. Puncak dari upacara tersebut biasanya dilakukan dengan penuh khidmat, diikuti oleh masyarakat, abdi dalem, serta pejabat kerajaan yang telah diwajibkan untuk menjaga tradisi ini.

Kirab Pusaka: Tradisi yang Menjaga Kehormatan Keraton Surakarta

Prosesi Kirab Pusaka Malam 1 Suro di Surakarta, dengan abdi dalem membawa pusaka kerajaan dan diikuti oleh masyarakat dalam suasana sakral.

Kirab Pusaka adalah prosesi utama yang menyertai perayaan Malam 1 Suro. Dimulai pada tengah malam, kirab ini diawali dengan suara lonceng yang bergema dari Kamandungan, salah satu bagian penting di Keraton. Kirab dimulai dengan langkah kaki para abdi dalem yang membawa pusaka-pusaka kerajaan yang dianggap sakral, diikuti dengan simbol-simbol kerajaan yang meliputi kebo bule, kerbau albino yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kirab.

Rute kirab yang dilalui cukup panjang, dimulai dari Kamandungan menuju Alun-alun Utara, lalu melintasi Benteng Vastenburg, Lojiwetan, Pasar Kliwon, Baturono, Gemblegan, Nonongan, Gladag, dan kembali ke Keraton. Selama perjalanan ini, peserta kirab diwajibkan menjaga kesakralan acara dengan tidak berbicara, makan, minum, atau bersenda gurau. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsentrasi serta kehormatan acara yang sarat dengan makna spiritual ini.

Kebo Bule: Simbol Keramat dalam Kirab Pusaka

Kebo Bule Kyai Slamet, kerbau albino yang menjadi simbol penolak bala dalam Kirab Pusaka Malam 1 Suro di Keraton Surakarta.

Salah satu aspek paling menarik dalam Kirab Pusaka Malam 1 Suro adalah kehadiran Kebo Bule, kerbau albino yang memiliki makna penting dalam tradisi Surakarta. Kebo Bule Kyai Slamet menjadi simbol rakyat kecil, terutama petani, yang sangat dihormati. Kehadirannya dalam kirab ini tidak hanya sekadar simbol, tetapi juga dianggap sebagai penolak bala yang diyakini dapat membawa berkah dan keselamatan bagi masyarakat.

Dalam tradisi Jawa, kerbau memiliki peran penting dalam *ritual Hindu* sebagai Mahesa Lawung, yang kemudian terasimilasi ke dalam tradisi Islam di Keraton Surakarta. Kebo Bule dianggap sebagai manifestasi dari hubungan antara alam dan manusia, serta sebagai penyeimbang antara dunia nyata dan dunia spiritual.

Kirab Pusaka Malam 1 Suro Surakarta merupakan momen yang sangat penting dalam rangkaian perayaan budaya Jawa, yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kirab ini bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi juga sebuah refleksi dari keberlanjutan tradisi yang dihormati. Dengan hadirnya Kebo Bule yang sakral, serta pusaka-pusaka Keraton, masyarakat Surakarta berdoa dan berharap agar diberikan berkah, kedamaian, dan keselamatan. Sebagai bagian dari warisan budaya yang sangat kaya, perayaan ini melestarikan nilai-nilai yang harus dijaga oleh generasi mendatang.

By Published On: Jumat, 27 Juni 2025Views: 33

Share This Story, Choose Your Platform!