Gunungkidul, 26 Juni 2026 – Dalam upaya memajukan sektor pariwisata Kabupaten Gunungkidul, koordinasi antara Badan Otorita Borobudur (BOB) dan Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul semakin intensif. Salah satu topik utama dalam pertemuan yang diadakan pada 26 Juni 2026 di Ruang Rapat Geosite ini adalah peningkatan peran humas dan kolaborasi di dunia digital guna memperkenalkan lebih jauh destinasi wisata Gunungkidul, terutama melalui media sosial.
Kolaborasi antar Stakeholder sebagai Kunci Pengembangan Pariwisata
Supriyanta, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi sekaligus Plt. Kepala Bidang Pemasaran, menegaskan pentingnya kolaborasi antar stakeholder dalam pengembangan pariwisata. “Pembangunan sektor pariwisata memerlukan sinergi yang erat antara berbagai pihak, baik itu pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata. Kami berharap melalui kolaborasi dengan BOB dan masyarakat lokal, kami dapat menjaga dan mempromosikan destinasi wisata Gunungkidul yang unik dan memiliki daya tarik tinggi,” ujar Supriyanta.
Pentingnya pemeliharaan dan perbaikan sarana seperti papan informasi di area Geopark juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa informasi yang diterima wisatawan selalu up-to-date dan akurat.
Peran Media Sosial dalam Menyebarkan Pesan Positif tentang Pariwisata Gunungkidul
Yusuf Hartanto, Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik Badan Otorita Borobudur, menambahkan, “Koordinasi ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan media sosial dalam menyebarkan informasi dan membangun citra positif tentang pariwisata Gunungkidul. Media sosial saat ini menjadi alat yang sangat efektif untuk menarik perhatian wisatawan, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga internasional.”
Melalui kolaborasi di media sosial, baik akun resmi pemerintah maupun media sosial pribadi dari komunitas pariwisata, diharapkan informasi yang dibagikan dapat lebih menarik perhatian. Menurut Yusuf, inisiatif ini akan memperkuat hubungan antara pemerintah, masyarakat, dan pengunjung melalui konten-konten yang relevan dan menarik.
Tantangan dan Peluang Humas Pemerintah di Era Digital
Sofyan, Subkoordinator Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan media sosial pemerintah. “Walaupun media sosial memiliki jangkauan yang sangat luas, kadang ada media yang menyampaikan narasi yang kurang tepat. Oleh karena itu, kami harus lebih selektif dalam memilih konten yang akan disebarkan,” jelas Sofyan.
Namun, ia juga melihat peluang besar dalam memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan visibilitas Gunungkidul, bahkan di tingkat internasional. Kolaborasi dengan influencer lokal dan penggunaan media sosial yang tepat diharapkan dapat membuka potensi baru bagi pariwisata di daerah ini.
Membangun Konten yang Humanis untuk Meningkatkan Engagement
Cendy, Staf Pemasaran dan Admin untuk Instagram, Youtube, dan Website Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, menambahkan pentingnya pendekatan yang humanis dalam pembuatan konten. “Kami sering kali diminta untuk menjadi media partner dalam event-event besar, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Kami berusaha menyampaikan informasi secara lebih humanis, agar dampaknya dapat lebih terasa dan diterima oleh masyarakat,” ungkap Cendy.
Ia juga menyebutkan bahwa pemberitaan dan narasi yang lebih personal dan menggugah emosi dapat membantu menarik perhatian lebih banyak audiens, yang pada akhirnya meningkatkan pengikut dan interaksi di media sosial.
Melalui kolaborasi yang erat antara Badan Otorita Borobudur dan Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana utama publikasi, diharapkan sektor pariwisata Gunungkidul dapat berkembang pesat. Tantangan dalam mengelola komunikasi dan informasi dapat diatasi dengan pendekatan yang lebih terbuka, humanis, dan kreatif. Ini adalah langkah penting untuk menjaga daya tarik wisata Gunungkidul di era digital yang terus berkembang.