Kulon Progo, 2 November 2024 – Badan Otorita Borobudur (BOB) mendukung pengembangan wellness tourism di Jogja. Ini merupakan bentuk komitmen BOB dalam memperkuat sektor pariwisata yang berkelanjutan dan relevan dengan tren global, Badan Otorita Borobudur memberi dukungan penuh terhadap pengembangan wellness tourism di berbagai destinasi unggulan di Jogja. Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat mempromosikan konsep pariwisata yang tidak hanya menghadirkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga mendukung kesejahteraan pengunjung dengan pengalaman yang menyegarkan jiwa dan raga.
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Bisma Jatmika menghadiri kegiatan pembukaan Jogja Cuture Wellnes Festival pada Sabtu 2/11/24 di Laguna barat Pantai Gelagah, Kulon Progo.
Kegiatan ini di inisiasi oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo sebagai sajian atraksi pariwisata bagi pencinta Wellnes Tourism di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan mengangkat tema ‘Selarasing Urip, Sangkan Paraning Dumadi, Hamemayu Hayuning Bawono, Manunggaling Kawulo Gusti’, Jogja Culture Wellnes Festival ini berupaya mengedepankan budaya asli Mataram dengan melibatkan komunitas wellness lokal.
Perlu diketahui wellness tourism sendiri merupakan wisata alternatif yang merupakan pengembangan dari wisata kesehatan (kebugaran) atau health tourism yang mengintegrasikan rekreasi dan leisure, bertujuan agar wisatawan mencapai keseimbangan tubuh (body), pikiran (mind) dan jiwa (spirit/soul) dan berkontribusi meningkatkan serta mempertahankan kesehatan wisatawan.
Pada pembukaan kegiatan Jogja Culture Wellnes Festival rangkaian acara diawali dengan kegiatan Krowotan atau mencabut tanaman kacang dan umbi-umbian di ladang yang biasanya sedang dipakai untuk menanam cabai atau tanaman lainnya, dalam prosesi ini turut hadir Gusti Kanjeng Ratu Bendara didampingi oleh Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara yang turut serta mencabut umbi-umbian yang ada di ladang.
Kemudian acara dilanjutkan dengan “sunset yoga” yang dilaksanakan di kawasan Laguna Pantai Glagah. Suasana yang tenang serta sunset yang menemani para peserta yoga membuat acara ini sukses menciptakan branding Laguna Glagah sebagai kawasan yang dapat digunakan untuk kegiatan wellnes touirism.
Agenda terakhir acara ini yaitu prosesi larungan lilin di tengah laguna bersama Gusti Bendara; Pj. Bupati Kulon Progo, Ir. Srie Nurkyatsiwi; Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito; Ketua DPD GIPI, Bobby Ardiyanto serta jajaran Forkompimda lainnya.
Dalam sambutannya Gusti Bendara mengatakan “Saat ini sudah banyak yang bergelut dengan wellnes hanya saja belum terkomunikasikan dengan industri utamanya para pengiat industri pariwisata, mereka masih bergerak sendiri-sendiri”
“Kalau di Indonwsia yang terkenal wellnes-nya masih Bali, tetapi karena kita adalah salah satu dari 3 destinasi prioritas yang diantaranya Provinsi Bali, Kota Solo dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga ini adalah upaya kita secara pribadi dari Badan Promosi Pariwisata berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata untuk bagaimana kita bisa menciptakan yang kita sebut Jogja Cultural Wellnes” tambah Gusti Bendara.
Srie Nurkyatsiwi berharap Kulon Progo dapat terus berperan serta dalam pengembangan wellnes tourism di DIY, seperti yang dikatakan pada sambutannya ia mengatakan, “Untuk mengoptimalkan wellnes tourism Kulon Progo dapat mengangkat potensinya yang diantaranya tanaman obat, potensi terhadap jamu-jamuan yang berdampak pada kesehatan, keseimbangan yang dapat dikolaborasikan untuk branding bersama”.