Yogyakarta, 8 Juli 2024 – Badan Otorita Borobudur mendukung pentahelix se-DIY untuk tingkatkan aksesibilitas demi tingkatkan pariwisata di DIY. Dalam acara Pertemuan Pentahelix se-DIY yang mengusung tema “Aksesibilitas Tanpa Batas Menuju Pariwisata Jogja Bertanggung Jawab dan Berkualitas” yang dilaksananakan pada Senin (8/7/2024).

Sektor kepariwisataan membutuhkan sistem layanan aksesibilitas khususnya transportasi yang memudahkan mobilitas/pergerakan wisatawan dari daerah wisatawan berasal menuju destinasi pariwisata. Selama berada dilokasi wisata pun wisatawan memerlukan kepastian informasi, kenyamanan dan keamanan dalam menggunakan sarana transportasi.

Ditempat terpisah, Agustin Peranginangin menjelaskan bahwa BOB mendukung pentahelix se-DIY untuk meningkatkan aksesibilitas dan menangkap peluang dengan beberapa infrastruktur yang akan dikembangkan di Yogyakarta.

“Tol Jogja Solo merupakan salah satu infrastruktur yang akan dibangun, kami mendukung pentahelix se-DIY dapat menangkap peluang itu. Selain itu, pengoptimalan Bandara YIA yang pada tahun 2023 tercatat 4.307.742 penumpang berdasarkan data dari Angkasa Pura I tetapi kapasitas maksimal YIA adalah 20 juta orang per tahun. Ini tentu menjadi hal yang perlu kita sikapi bersama,” kata Angin.

Salah satu sarana transportasi yang perlu diperhatikan adalah Yogyakarta International Airport (YIA). Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Singgih Raharjo mengharapkan kedepannya YIA dapat menjadi hub.

“Tingkat kunjungan wisatawan dari tahun 2023 ke 2024 tercatat naik sebesar 28,82 persen. Harapan kami bandara sebesar itu tidak hanya menjadi tujuan akhir, tapi menjadi Hub. Karena sudah dibangun semegah itu dan beberapa pesawat besar pernah mendarat,” kata Singgih.

Hadir dalam kegiatan ini Dean Ediono selaku VP International Regional Garuda Indonesia menjelaskan bahwa saat ini bahwa YIA saat ini tidak dapat beroperasi lebih dari pukul 21.00 WIB, yang mana penerbangan dari luar negeri biasanya mendarat pada malam hari.

“YIA saat ini operasional maksimal sampai pukul 21.00, belum dapat lebih dari jam itu. Sedangkan orang yang menggunakan penerbangan sebanyak 600 orang per minggu diseluruh maskapai,” kata Dean.

GKR Bendara selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Yogyakarta menyampaikan bahwa saat ini Yogyakarta akan berfokus untuk menggarap wisatawan middle – up. Selain itu, Yogyakarta juga berharap dapat menyasar wisatawan dari Jepang terutama Prefektur Kyoto.

“Saya berharap kita dapat melakukan kolaborasi untuk melakukan promosi di Kyoto, Jepang tahun depan. Mengapa? Karena tahun depan merupakan 40 tahun perayaan sister city antara Kyoto dan Yogyakarta. Tepatnya dibulan Juli – Agustus kami berencana untuk dating ke sana,” kata GKR Bendara.

Prefektur Kyoto dan Provinsi Yogyakarta telah memiliki kerja sama sebagai sister city sejak tahun 1985. Menjelang 40 tahun hubungan sister city, pemerintah prekfektur juga mengoordinasikan rencana aksi untuk mempererat koordiansi antara keduan kawasan. Beberapa rencana aksi tersebut yakni pertukaran olahraga, penyelenggaraan acara budaya, pengembangan sumber daya manusia, pameran lukisan dan pencocokan bisnis antara kedua daerah.(*)

By Published On: Senin, 8 Juli 2024Views: 248

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!