Jogparov.go.id – Kegiatan percepatan vaksinasi di DIY mendapatkan perhatian dan apresiasi dari pusat. Dengan didampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menkomarivest RI Luhut Binsar Pandjaitan secara langsung meninjau salah satu tempat vaksinasi di Kompleks Pemda Sleman, Jumat (06/08).

Vaksinasi di Sleman ini tidak hanya menyasar masyarakat umum, tapi juga menargetkan ibu hamil dan kaum disabilitas. Ada 4500 ibu hamil dengan rentang usia kehamilan antara 13 – 33 minggu yang menjadi sasaran vaksinasi. Angka ini terus dikejar untuk bisa dipenuhi mengingat angka kasus kematian pada ibu hamil dan persalinan meningkat tajam hingga 2 kali lipat dari sebelum pandemi. Oleh karena itu, diperlukan vaksinasi untuk melindungi ibu hamil dan menekan angka kematian.

Selain ibu hamil, vaksinasi juga menyasar kaum disabilitas. Sebanyak 7000 disabilitas menjadi sasaran vaksinasi. Dari jumlah itu, sebanyak 2000 orang atau sekitar 30% telah menerima vaksinasi. Sleman sendiri menargetkan untuk bisa melakukan vaksinasi perhari 2700 orang. Saat ini, 40% dari total 75 % yang diargetkan pemerintah untuk divaksin sudah berhasil dilakukan.

Menteri Luhut menyampaikan, Agustus hingga September ini, 70 juta vaksin harus disuntikkan. Untuk Jawa dan Bali, ditargetkan perharinya 2 juta orang harus mendapatkan vakasinasi. Untuk mewujudkan itu, Luhut meminta pada Bupati Sleman untuk menaikkan target vaksinasi sebanyak 4 kali lipat.

“Nanti Ibu Bupati targetnya dinaikkan 4 kali lipat. Sekarang target perhari 2.700 orang, kita mau sampai bisa mungkin 15000 perhari. Vaksin (ketersediaan) tidak masalah,” tegas Menteri Luhut.

Saat ini, Virus Corona varian Delta banyak menginfeksi masyarakat. Guna menekan angka penularan ini, penduduk yang harus divaksin sebesar 75% dari total keseluruhan jumlah penduduk agar tercapai herd immunity. Selain vaksinasi, penerapan Protokol Kesehatan 5 M  juga merupakan kunci. Selain itu, testing dan tracing juga menjadi hal wajib yang diperlukan untuk menekan angka kasus positif.

“Varian Delta ini sangat berbahaya karena dia menyerang pernapasan. Kalau sekali dia masuk saturasinya udah turun di bawah 95 turun di bawah 90 tidak ditangani kemungkinan untuk meninggal itu sangat tinggi karena tidak vaksinasi dan tidak ikut protokol kesehatan dan tidak monitor mengenai saturasi oksigen-nya karena tadi isolasi mandiri di rumah,” jelas Menteri Luhut.

Menteri Luhut menekankan untuk masyarakat dengan konfirmasi kasus positif agar melakukan isolasi secara terpusat. Pengendalian angka kasus melalui isoter juga dinilai lebih efektif. Pada isoter fasilitas tersedia seperti makanan, dokter dan perawat. Kemudian untuk support vitamin dan obat-obatan juga lebih terjamin.

“Kita harus melakukan tracing dan testing yang benar. Pak Dandim dan Pak Kapolres tadi malam sudah saya brief mereka harus membawa saudara-saudara kita yang isoman untuk masuk isoter,” kata Menteri Luhut.

Menteri Luhut menegaskan untuk melakukan testing dan tracing dengan serius. Tracing dilakukan dengan standar WHO yaitu memenuhi 15/1. yang artinya setiap 1 orang yang positif, ditracing betul-betul lingkungan tempat tinggal, lingkungan kerja dan komunitas dimana dia biasa beraktivitas.

“Tujuannya adalah untuk mencari siapa yang ketularan dari Covid ini bisa segera diangkut dan diobati secara dini. Kalau dia diobati secara dini itu tidak akan berbahaya, dan bisa selesai isolasi 7 hari atau 10 hari. Jadi saya minta kita semua harus kompak dan ramai-ramai menangani ini,” papar Menteri Luhut.

Menteri Luhut menyebutkan, pihaknya telah mendapatkan laporan positif dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bahwa pengefektifan tracing dan testing ini akan melibatkan mahasiswa kedokteran tingkat akhir dari UGM dan beberapa universitas besar di DIY. Termasuk juga mahasiswa fakultas teknik untuk mempercepat penanganan pandemi. (uk)

Humas Pemda DIY

Sumber : https://jogjaprov.go.id/berita/detail/9515-luhut-targetkan-sleman-vaksin-15-000-orang-perhari

By Published On: Sabtu, 7 Agustus 2021Views: 134

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!