Jumat 18 Mei lalu, bertempat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, saya meresmikan peluncuran program Pesona Wisata Ramadhan menyambut bulan puasa dan libur Lebaran 2018. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya selalu memanfaatkan momentum Ramadhan dan Idul Fitri untuk menggenjot wisatawan. Ya, karena saat lebaran adalah saat liburan.

Coba kita lihat, kita punya liburan mudik lebaran selama satu sampai dua minggu, berapa hari untuk ibadah Sholat Ied dan Halal Bihalal? Praktis cuma sehari atau paling lama dua hari. Sisanya untuk apa? Untuk liburan. Apalagi THR sudah di tangan, sehingga keinginan belanja sedang tinggi-tingginya.

Karena itu Ramadhan dan Idul Fitri adalah momentum yang tepat untuk mengajak para wisatawan menikmati paket-paket wisata Ramadhan dan Idul Fitri, sekaligus mengajak wisatawan untuk mulai merencanakan kunjungan ke destinasi wisata. Salah satu destinasi yang bisa dinikmati adalah destinasi wisata minat khusus, yakni wisata religi guna menyambut libur lebaran.

Wisata Religi

Bulan suci Ramadhan menjadi momentum yang sangat tepat untuk memperkenalkan wisatawan dengan berbagai atraksi khas Ramadhan seperti wisata kuliner, seni tradisi, hingga event-event yang hanya digelar khusus selama bulan puasa. Selain itu, kita juga akan menawarkan beberapa paket wisata Ramadhan ke beberapa destinasi di Indonesia.

Ramadhan dan Idul Fitri tidak bisa dipisahkan dengan tradisi ziarah ke makam yang sampai saat ini masih terus dilestarikan. Karena itu atraksi wisata yang dipromosikan dalam program Pesona Wisata Ramadhan meliputi wisata ziarah baik ziarah kubur ke makam maupun kunjungan (i’tikaf) ke masjid. Di sini makam yang ditawarkan untuk dikunjungi merujuk pada makam-makam Islam kuno dari para tokoh yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.

Aktivitas yang dilakukan selama wisata ziarah adalah mengunjungi makam-makam Islam kuno. Contohnya di Jawa ziarah ke makam-makam Walisongo atau di Aceh yang memiliki keunikan epitaph(batu nisan) dan epigraph (tulisan pada batu nisan) yang otentik. Selain mengunjungi makam, wisatawan juga akan diajak untuk mengunjungi tempat ibadah seperti masjid, yang biasanya lokasinya terletak berdekatan dengan makam-makam Islam kuno.

Potensi jumlah kunjungan wisatawan dari wisata religi ini cukup besar. Hal ini berdasarkan pada data 2014 yang tercatat ada 12,2 juta jumlah kunjungan wisatawan (peziarah), dimana 3.000 di antaranya merupakan wisman. Dari jumlah itu, terjadi perputaran uang di destinasi terkait sebesar Rp 3,6 triliun, dengan rata-rata jumlah pengeluaran uang wisman mencapai 450.000 dolar AS.

Pengemasan Pesona Wisata Ramadhan merupakan implementasi program Kemenpar untuk mengangkat potensi daya tarik destinasi wisata religi Indonesia yang sangat beragam. Sebagai negara dengan keragaman budaya, tentunya Indonesia memiliki kekuatan strategis untuk mengembangkan daya tarik wisata budaya, khususnya wisata religi dan wisata ziarah.

Pesona Wisata Ramadhan ini merupakan bentuk diplomasi pariwisata yang kita tawarkan bukan semata-mata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, tapi ada pesan kunci berupa ajakan bagi wisatawan terkait esensi toleransi keragaman agama, filsafat, dan moral melalui nilai-nilai yang terkandung dalam wisata ziarah.

Atraksi Khas Ramadhan

Pesona Wisata Ramadhan akan menarik bagi wisatawa serta menjadi medium yang sangat tepat untuk memperkenalkan wisatawan dengan berbagai atraksi khas Ramadhan. Misalnya, wisata kuliner, seni tradisi, hingga event-event yang hanya digelar khusus selama bulan puasa.

Kita menawarkan sejumlah event selama bulan Ramadhanyang bisa dinikmati masyarakat antara lain: Festival Hadrah (Banyuwangi, 26-27 Mei 2018), Festival Patrol (Banyuwangi, 28-29 Mei 2018), Pekan Tilawah Quran (Sumenep, 26-31 Mei 2018), Kuliner Ramadhan (Tangerang, 15 Mei-8 Juni 2018), Ramadhan Ceria Pesantren Wisata Cinta Al-Quran (2 Juni 2018), serta Gelar Adat Penyerahan Zakat Fitrah Keluarga Keraton (Sumenep, 11 Juni 2018).

Selama bulan Ramadhan juga akan dilaksanakan event Pesona Khazanah Ramadhan Bumi Beribu Masjid, yang digelar sejak 17 Mei hingga 9 Juni 2018, dengan berbagai rangkaian acara seperti Pesta Buku Islami & Bedah Buku, Pembukaan Pesona Khazanah Ramadhan 2018 dan Tabligh Akbar, Lombok Travel Fair, Festival Dolanan Santri, Nonton Bareng Film Islami, Pameran Khazanah Dunia Islam, hingga 1000 Tabuh Gendang Beleg Rekor Muri bertempat di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram.

Di samping itu, kita masih punya segudang event mudik dan lebaran seperti: Grebeg Syawal di Yogyakarta, Festival Diaspora di Banyuwangi, Selametan Syawal Raya di Cirebon, hingga Ngarak Megono Gunungan di Pekalongan.

Program Pesona Wisata Ramadhan ini akan dipromosikan melalui penayangan TVC Ramadhan di berbagai media elektronik, serta akan disajikan dalam peta mudik versi cetak maupun online yang didistribusikan melalui Jasa Marga, Kementerian Kesehatan, Kemeterian PUPR, Organda, ASITA, dan PHRI.

Tak hanya itu, Pesona Wisata Ramadhan juga bakal heboh di dunia maya. Caranya dengan menggelar berbagai lomba mulai dari lomba foto, video dan lomba vlog. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita juga akan menyebarkan informasi mengenai Top 10 Pesona Kuliner Lebaran, Top 10 Pesona Destinasi Lebaran, Top 10 Pesona Event untuk para pemudik. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi 113 Daerah di 5 Provinsi yaitu Banten, Jabar, Jateng, DIY, dan Jatim tentang 3 Pesona Lebaran.

Semua informasi untuk wisatawa itu akan mulai kita sebarkan sejak H-7 sampai H+5 lebaran. Kita akan memviralkan untuk memberikan paduan informasi mengenai mengenai kuliner, atraksi, dan destinasi andalan saat lebaran kepada mereka.

Hot Deals Ramadhan

Seperti sudah saya bahas di CEO Message sebelumnya tentang Hot Deals, dari dulu hingga sekarang setiap memasuki bulan Ramadhan kegiatan pariwisata di Indonesia sedikit mengalami kelesuan. Hal ini ditandai dengan menurunnya jumlah perjalanan wisnus di Tanah Air maupun turunnya jumlah kunjungan wisman khususnya dari ASEAN dan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Pergerakan wisnus selama bulan Ramadhan turun 50% dari rata-rata per bulan sebanyak 20 juta wisnus menjadi 10 juta. Namun memasuki liburan Idul Fitri jumlah pemudik mencapai 20 juta. Artinya, menurunnya wisnus di Ramadhan tergantikan oleh kegiatan mudik lebaran atau periode Ramadhan-Lebaran terjadi pergerakan 30 juta wisnus.

Untuk wisman dari negara-negara yang mayoritas Islam tidaktergantikan, jumlahnya turun hingga 50%. Penurunan jumlah wisman  tidak bisa disiasati dengan mudik Lebaran. Oleh karenanya kita membuat banyak program terutama bagi wisman yang tidak sensitif dengan puasa. Yaitu wisman dari negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan Islam.

Harus diingat, low season di berbagai destinasi tanah air saat Ramadhan itu tidak berarti low season juga di negara originasi. Untuk negara-negara yang mayoritas beragama Islam seperti Malaysia atau negara-negara Timur Tengah memang akan low season. Namun untuk negara-negara yang mayoritasnsya bukan islam seperi negara-negara Eropa atau Australia tentu saja tidak. Mereka tetap berlibur karena tidak sensitif terhadap bulan puasa. Kalau sudah tahu polanya seperti itu, maka bulan Ramadhan seharusnya adalah saat yang tepat untuk meluncurkan program Hot Deals yang ditujukan ke originasi yang bukan negara muslim.

Untuk itu kita menyiapkan program hot deals seperti yang dilakukan industri pariwisata di Jakarta, yakni dengan meluncurkan Jakarta Ramadhan Hot Deals ViWI (Visit Wonderful Indonesia) 2018 yang memberikan harga diskon hingga 50 persen. Ada 16 paket wisata yang kita genjot tersebar di beberapa provinsi.

Paket wisata tersebut antara lain 3 paket wisata di Provinsi Aceh, 3 paket wisata di Provinsi Sumatera Barat (paket wisata Minangkabau – Bukit Tinggi, paket wisata Bukit Tinggi – Batu Sangkar dan paket promo hotel Bintang 5), 4 paket wisata di Provinsi DKI Jakarta (Jakarta Ramadhan Hot Deals dengan tema: relaxhistory, kuliner dan religi).

Di Jawa Barat juga tersedia 1 Paket wisata (Paket wisata Bandung Shopping Tour yang didukung oleh 10 hotel dengan memberikan harga special discount), lalu ada 3 paket wisata di Provinsi Jawa Tengah. Kemudian 1 paket wisata di Provinsi Jawa Timur.

Salam Pesona Indonesia.

 

Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc.

Menteri Pariwisata

By Published On: Kamis, 31 Mei 2018Views: 877

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!