KBRN, Kulon Progo : Badan Pelaksana Otorita Borobudur segera mengembangkan Borobudur Highland yang terletak di Perbukitan Menoreh menjadi sebuah kawasan pariwisata terpadu agar mampu menjadi lokomotif ekonomi untuk daerah sekitarnya. Pembangunan Borobudur Highland, juga diharapkan bisa mendorong investasi di sektor Pariwisata, memperluas kesempatan kerja dan juga kesempatan berusaha bagi masyarakat di sekitarnya.

Borobudur Highland, memiliki letak yang strategis karena berbatasan langsung dengan 3 Desa di 2 Kabupaten dari 2 Provinsi, yaitu Desa Pagerharjo di Kabupaten Kulon Progo  Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Desa Sedayu dan Benowo di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Direktur Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) Indah Juanita mengatakan, dalam roadmap pengembangan kawasan Borobudur, telah disusun strategi peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia, mulai dari perseorangan maupun bidang usaha tertentu sehingga keterlibatan sebagai tenaga kerja langsung dan supply chain dapat diwujudkan.

Pada tahun 2020 yang lalu, BPOB sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada untuk melaksanakan kajian analisis dampak ekonomi dan sosial serta merumuskan langkah-langkah strategis dan praktis, agar pengembangan Borobudur Highland benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Berbagai langkah-langkah praktis telah ditempuh oleh BPOB, semisal mengadakan sejumlah event dan kegiatan di lokasi. Dalam kegiatan yang dilakukan, dilibatkan masyarakat sekitar, semisal dalam hal penyediaan makanan dan pengamanan saat pelaksanaan event. Mereka juga bisa belajar tentang menghadapi wisatawan dan juga menyediakan kuliner,” ucap Indah Juanita, Minggu (23/5/2021).

Indah mengakui, Pembangunan kawasan pariwisata terpadu memang bukan sesuatu yang mudah. Ada kendala berat yang dihadapi, seperti aksesibilitas dan mobilisasi alat berat, dan juga meyakinkan masyarakat sehingga tetap aman dalam beraktivitas.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, ujar Indah, kegiatan pembangunan kawasan bersifat jangka panjang dengan melibatkan masyarakat  dalam setiap tahapannya. Koordinasi terus dijalin dengan pemerintah Kalurahan yang memiliki tugas mengayomi ribuan masyarakatnya.

“Di dalam kawasan, selain ada Off Road, ada juga yang merupakan kegiatan masyarakat yang bersifat kearifan lokal seperti mengambil Nira, getah pinus dan kayu bakar serta memberi makan ternak. Kegiatan ini sangat baik untuk edukasi. Kami pastikan kegiatan seperti akan dikemas menjadi sebuah atraksi wisata edukatif. Akan dilakukan terus-menerus selama kawasan beroperasi hingga puluhan tahun ke depannya,” ungkap Indah.

Indah menegaskan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar pembangunan Borobudur Highland  tidak merugikan pihak manapun. Kesempatan akan diberikan bagi masyarakat di sekitar Borobudur Highland dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

“Kondisi Covid-19 memang memberi dampak ekonomi cukup berat. Karena itu kami mendorong agar ada energi baru lewat kehadiran kami di tengah masyarakat,” ujar Indah.

Pemerintah pusat saat ini terus berupaya agar pariwisata bisa segera bangkit, karena multiplier effect akan bisa langsung dinikmati  sektor riil dan masyarakat. Pengembangan Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas diharapkan akan memberikan sumber pertumbuhan ekonomi baik skala regional dan nasional.

Menurut Indah, dalam rapat tingkat menteri di Manohara, Borobudur, belum lama ini, diterangkan jika aksesibilitas menuju Borobudur Highland akan ditingkatkan oleh Kementerian PUPR melalui Kepres. Selain itu, BPOB juga akan mendapatkan status Badan Layanan Umum untuk mendorong investasi dan serapan tenaga kerja, serta memperluas manfaat ekonomi yang lebih luas.

“Proyek tersebut adalah upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi sekitar Magelang, Kulonprogo, dan Purworejo atau Gelang Projo. Pengembangan tetap memperhatikan unsur Ekologi, Sosial dan Ekonomi berdasarkan pilar-pilar pembangunan berkelanjutan,” Jelas Indah.

Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik BPOB, Sigit Widiyanto menjelaskan, anggaran untuk pengembangan Borobudur Highland, selalu dikomunikasikan dengan pusat, sehingga akan komprehensif dan mencakup pembangunan fisik dan SDM.

“Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan daro pembangunan Zona Otorita,” tutur Sigit Widiyanto .

Sementara, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan, Badan Pelaksana Otorita Borobudur, mengatakan, pihaknya telah melakukan peningkatan kapasitas masyarakat sejak tahun 2019. Upaya pelatihan dan pendampingan tersebut sempat tertunda di tahun 2020 karena awal Pandemic Covid-19.

“Pada awal tahun 2021 pendampingan dan pelatihan dimulai dengan pelatihan CHSE, sehingga pelaksanaannya ke depan tidak menimbulkan penyebaran Covid-19. Ke depannya masih ada pelatihan dan pendampingan yang lebih aplikatif, untuk bidang kuliner dan ekonomi kreatif. Sehingga jika ada event lagi, akan lebih banyak produk lokal yang menarik dan bisa dibeli oleh pengunjung” ungkap Bisma Jatmika,

Direktur Pemasaran BPOB Agus Rochiyardi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan branding agar wisata sekitar menjadi lebih menarik dan lebih viral.

“Kami akan melakukan tes tour dengan Jip Off Road dari Borobudur Highland ke Candi Borobudur yang melewati beberapa desa. Kami lihat potensinya luar biasa, jadi akan diupayakan menjadi travel package ke depannya. Pelaksanaan Indurocs juga melibatkan Desa Sedayu sebagai titik finish atlit pesepeda yang menggenjot sepedanya mulai dari Borobudur Highland. Selain promosi kegiatannya, kami juga promosi daya tarik sekitar Borobudur Highland lewat social media,” jelas Agus.

Sedangkan, untuk mempermudah akses wisatawan menuju Desa wisata Nglinggo yang masuk Kawasan Borobudur Highland, BPOB sudah mengusulkan trayek DAMRI yang melalui Pasar Plono sejak tahun 2018 lalu. Di Desa Wisata Nglinggo, wisatawan bisa menikmati keindahan alam dan jajan kuliner. Direktur Destinasi BPOB, Agustin Peranginangin, mengatakan, disisi lain, ruas jalan dari arah Purworejo juga telah masuk kedalam Perpres 79 tahun 2019, sehingga dipercepat pembangunannya.

“Kami sesuai arahan di dalam Perpres 46 tahun 2017, tentu bekerja pada level makro bersama dengan Dewan Pengarah, dan berkoordinasi dengan 3 kabupaten yang berada dalam Zona Otorita,” jelas Agustin Peranginangin. (hrn/yyw).

 

Sumber : https://rri.co.id/yogyakarta/sosial/pariwisata/1057495/bpob-pastikan-pengembangan-borobudur-highland-jadi-lokomotif-ekonomi-daerah-sekitar

By Published On: Senin, 24 Mei 2021Views: 203

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!