Surakarta, 5 September 2025– Solo International Performing Arts (SIPA) kembali digelar secara meriah di Kota Surakarta, menegaskan posisinya sebagai salah satu agenda budaya bergengsi di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin, yang mewakili Menteri Pariwisata untuk secara resmi membuka acara sekaligus menyerahkan piagam penghargaan Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata.
Selain itu, turut hadir pula Wali Kota Surakarta, Respati Ardi; Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani; Anggota DPR RI; Aria Bima, serta KGPAA Mangkoenagoro X, Bhre Cakra Utomo Wirasudjiwo yang memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya ajang seni pertunjukan internasional ini. Kehadiran tokoh-tokoh penting tersebut semakin menegaskan komitmen bersama dalam menjadikan SIPA sebagai ruang kolaborasi budaya dan promosi pariwisata.
Dalam sambutannya, Agustin menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Apresiasi saya sampaikan setinggi-tingginya kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Surakarta, panitia Solo International Performing Arts (SIPA), serta seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan berinovasi untuk menyelenggarakan event ini. Berkat komitmen dan kerja sama semuanya, SIPA kembali terpilih sebagai salah satu dari 110 Karisma Event Nusantara (KEN). Ini merupakan tahun ketiga SIPA masuk dalam KEN, setelah sebelumnya di tahun 2021 dan 2022,” ujar Agustin.
Sebagai salah satu dari 110 event yang masuk dalam kalender KEN, SIPA menjadi bukti nyata bahwa potensi pariwisata dapat dimaksimalkan melalui penyelenggaraan kegiatan seni budaya. Lebih dari sekadar pertunjukan, SIPA membawa misi penting dalam mendukung target nasional pengembangan pariwisata. Pemerintah telah menetapkan sasaran ambisius pada tahun 2025, yaitu 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara, 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara, dan kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,6 persen.
“Pencapaian target ini tentu memerlukan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta kolaborasi erat dengan masyarakat dan pelaku industri kreatif. SIPA 2025 dapat menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan pengembangan pariwisata Indonesia yang berdampak dan berkelanjutan,” tambah Agustin.
Sementara itu, Direktur SIPA, Irawati Kusumorasri, mengemukakan bahwa SIPA 2025 mengusung tema “Nifty, Artful, dan Visionary.” Pada tahun ke-17 penyelenggaraannya, SIPA menghadirkan warna baru dalam pertunjukan seni pertunjukan internasional.
“Tahun ini, SIPA diramaikan oleh delapan negara dan sepuluh daerah di Indonesia dengan membawa karya-karya yang sarat akan makna budaya. Kehadiran mereka menjadi wujud nyata bahwa seni adalah bahasa universal yang mampu menyatukan masyarakat dunia,” ungkap Irawati.
Penyelenggaraan SIPA tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga sebagai wadah diplomasi budaya, promosi pariwisata, dan penguatan ekonomi kreatif. Melalui kolaborasi lintas sektor, SIPA diharapkan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata budaya kelas dunia.