Yogyakarta, 15 April 2025 — Dalam rangka memperkuat koordinasi dan kolaborasi dalam pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan, Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) menerima kunjungan dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta pada Selasa, 15 April 2025, bertempat di Ruang Karimunjawa, Kantor BPOB Yogyakarta.
Pertemuan ini membahas sejumlah isu strategis mulai dari efektivitas cuti bersama dalam mendorong kunjungan wisatawan, penguatan branding Yogyakarta di pasar mancanegara, hingga potensi pengembangan kampung wisata berbasis masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menyampaikan bahwa momentum libur panjang Lebaran 2025 memberikan dampak positif terhadap pergerakan wisatawan ke Kota Yogyakarta.
“Pada libur Lebaran tahun ini, Kota Yogyakarta mencatat angka kunjungan sebesar 650.000 wisatawan, dengan rata-rata belanja wisata mencapai Rp2.060.000 per orang. Meskipun terdapat sedikit penurunan pada Tingkat Penghunian Kamar (dari 1,8 menjadi 1,6 malam), secara keseluruhan belanja dan antusiasme wisatawan tetap tinggi,” ujar Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu juga menyoroti pentingnya mempertahankan label Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Borobudur–Yogyakarta sebagai kekuatan branding kawasan. Ia juga menyampaikan perlunya dorongan dari pemerintah pusat melalui BPOB untuk mendukung promosi internasional, khususnya di kawasan ASEAN, seiring telah dibukanya penerbangan langsung Yogyakarta–Malaysia dan Yogyakarta–Singapura.
Dalam sambutannya, Direktur Pemasaran BPOB, Harfiansa Bimatara, menegaskan komitmen BPOB untuk terus mendampingi dan memperkuat daya saing pariwisata Yogyakarta melalui sinergi lintas sektor.
“Kami melihat pentingnya inovasi dalam promosi pariwisata, termasuk eksplorasi media sosial dan penguatan narasi destinasi melalui konten digital. Selain itu, persoalan kemacetan yang timbul akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi oleh wisatawan juga menjadi perhatian bersama dan perlu ditangani melalui rekayasa lalu lintas terpadu,” ungkap Harfiansa.
Sementara itu, Direktur Utama BPOB, Agustin Peranginangin, menekankan potensi besar dari kampung wisata di wilayah Kota Yogyakarta.
“Kampung wisata bukan hanya wajah lokal dari pariwisata kita, tetapi juga peluang strategis untuk menciptakan pengalaman otentik bagi wisatawan. BPOB siap mendukung pengkajian dan penyusunan paket wisata berbasis kampung yang dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat secara langsung,” ujar Agustin.
Pertemuan ditutup dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama untuk mendorong promosi destinasi, pengembangan produk wisata, dan sinergi program antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata secara berkelanjutan.
Eliza Nur Fitriana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Boroudur