Yogyakarta, 1 April 2024 – Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) melakuka Kuliah Lapangan Sharing Session Manajemen Destinasi Super Prioritas Borobudur di Kantor Badan Pelaksana Otorita Borobudur (1/4/24).
Tujuan dari kuliah lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan identifikasi keunggulan dan keterbasaan organisasi.
Bisma Jatmika selaku Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan dan Neysa Amelia selaku Direktur Destinasi Pariwisata menyambut kehadiran mahasiswa yang didampingi oleh Prof.Dr. Phil. Janianto Damanik, M.Si.
“Badan Otorita Borobudur berdiri berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 46 tahun 2017, disana juga tercantum cakupan kawasan DPSP Borobudur yang mencakup 3 Daerah Pariwisata Nasional (DPN)” kataBisma, saat menjelaskan tentang Badan Otorita Borobudur.
Badan Otorita Borobudur juga memiliki kawasan di daerah Kabupaten Purworejo yang disebut kawasan otoritatif dengan lahan seluas 309 hektar. Lahan tersebut akan dikembangkan menjadi wisata berbasis alam dengan tetap menjaga alam juga keterlibatan masyarakat sekitar.
“Zona Otorita kami yang berada di Kabupaten Purworejo, akan dibangun dengan tetap menjaga sustainable tourism. Mengingat lahan kita merupakan kawasan hutan yang mempunyai keragaman flora dan faunanya,” kata Neysa.
Mahasiswa Pascasarjana juga sempat menanyakan tentang glamping Deloano yang hingga saat ini belum dibuka, mereka merasa sangat disayangkan glamping dengan tema seperti ini belum dibuka untuk umum.
“Glamping tersebut memang belum dibuka untuk umum, tetapi jika teman-teman mahasiswa mau menggunakan dapat bersurat saja kepada kami. Mengapa glamping belum dibuka? karena BOB selain sebagai Satuan Kerja juga sebagai BLU, kami juga perlu mempersiapkan beberapa hal yang disyaratkan untuk menjadikan Glamping salah satu sumber PNBP kami,” tambah Bisma.