BOB – Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) kembali memberikan pelatihan dan pendampingan penguatan produk parekraf di Desa Wisata Penyangga Zona Otorita Borobudur berkolaborasi dengan PT. Jana Dharma Indonesia, melakukan Pembukaan Pelatihan dan Pendampingan Penguatan Produk Parekraf di Embung Canggal pada Selasa (18/7).
Pelatihan kali ini menyasar 4 Desa Wisata, yakni di Sidoharjo, Cacaban Kidul, Menoreh dan Kalirejo.
Tujuannya selain sebagai upaya untuk mendorong tercapainya Target Utama RPJM 2020-2024 juga berfokus dalam mendukung Program Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di Kawasan Pariwisata Borobudur.
Direktur Utama BPOB, Agustin Peranginangin dalam sambutannya menyampaikan, “Tujuan dari kegiatan ini juga untuk meningkatkan kompetensi SDM pelaku usaha parekraf sehingga bisa menciptakan produk yang berdaya saing dan bisa naik kelas”.
Diharapkan dari Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Penguatan Produk Parekraf di Kawasan Pariwisata Borobudur ini dapat meningkatkan ekosistem bisnis. Selain itu juga menjadikan UMKM naik kelas dan berdaya saing.
“Harapannya setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan maka akan mendorong 4,4 juta lapangan pekerjaan sampai dengan tahun 2024, menjadi rantai pasok di Borobudur Highland”, tambahnya.
Selain itu dari sisi pariwisata, pengembangan desa wisata menjadi bagian dari penurunan tingkat kemiskinan selain bisa meningkatkan kualitas produk ekraf, juga bisa menaikkan nilai ekonomi desa wisata terutama di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Sementara itu, berdasarkan hasil survey potensi yang dilakukan oleh Tim ahli Parekraf, diketahui bahwa setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, akan digali potensi masing-masing kemudian bisa dipetakan produk apa yang cocok dan bisa dikembangkan di daerah tersebut.
Materi pelatihan dan pendampingan diantaranya meliputi menagemen keuangan, managemen SDM, operasional, packaging product, pemasaran dan pendampingam legalitas usahanya.
Pelatihan menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidangnya. Mereka berasal dari Dinas Pariwisata DIY dan Jateng, serta tiga dinas Kabupaten Gelang Projo.
