Dalam rangka mempersiapkan adaptasi baru kondisi pariwisata DIY pasca pandemic Covid-19 Dinas Pariwisata DIY bekerjasama dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyelenggarakan Simulasi SOP Travel Agent di beberapa destinasi di DIY yang diikuti 25 anggota GIPI dan Biro Perjalanan Travel /agent di DIY.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Boby Ardianto Setyo Aji yang juga Ketua DPD GIPI DIY mengatakan bahwa simulasi menggambarkan bahwa seluruh peserta simulasi dianggap sebagai wisatawan yang berkunjung di destinasi wisata di DIY dengan alur datang ke Yogyakarta dengan menggunakan kereta api dan tiba di Yogyakarta melalui Stasiun Tugu Yogyakarta, dengan menggunakan bus menuju hotel, sebelum masuk hotel melaksanakan protokol kesehatan cuci tangan dengan air mengalir, uji suhu tubuh dengan thermogun secara ketat, kemudian menjalani Rapid Test di Rumah Sakit Siloam, Yogyakarta. Rombongan tersebut selanjutnya menginap di Hotel Lippo Plasa Jogja Jl. Laksda Adisucito Yogyakarta.
Urutan acara pada simulasi hari pertama, lanjut Boby, setelah melihat proses rapit test di rumah sakit Siloam Plasa Lippo di jalan Laksda Adisucipto, Demangan Yogyakarta langsung menuju destinasi Candi Prambanan untuk melihat langsung kesiapan sarana dan prasarana Standar Operasional Prosedur (SOP) Destinasi Candi Prambanan yang telah siap dan dilaksanakan SOP Pariwisata. Pengawasanannya secara ketat di pintu masuk obyek Candi Prambanan diperiksa terhadap pengenaan masker, pengukuran suhu tubuh, cuci tangan dengan air mengalir dan sebagainya.
Selanjutnya kunjungan di destinasi wisata yaitu masuk di obyek wisata Tebing Breksi. Rombongan juga diperlakukan sama oleh pengelola destinasi Wisata Tebing Breksi. Pemeriksaan pemakaian masker, pengukuran suhu tubuh dan pencucian tangan dengan sabun dengan air mengalir dan selanjutnya keliling menggunakan jip terbuka melihat destinasi Tebing Breksi, Candi Banyu Nibo dan Candi Ijo. Rute selanjutnya menuju Gunung Api Purba Nglanggeran , ke Pengger, Pathuk Gunungkidul dan selanajutnya kembali ke hotel dan dilanjutkan meeting untuk evaluasi.
Di sela-sela kegiatan tersebut, di Tebing Breksi, Prambanan, Kabupaten Sleman dijelaskan maksud dan tujuan kegiatan simulasi. Tujuan Simulasi dan Ujicoba bersama adalah untuk melihat secara langsung dan memastikan implementasi SOP sektor pariwisata terhadap pelaksanaan protokol kesehatan serta koordinasi seluruh instansi terkait sekaligus untuk mensinkronkan SOP seluruh pengelola destinasi wisata serta pengusaha penyelenggara pariwisata.
“Dengan sinkronisasi SOP ini diharapkan wisatawan yang datang akan nyaman karena tidak berbenturan antara SOP yang satu dengan SOP yang lain, sehingga seluruh SOP kita sinkronkan bersama, menjadi kenyamaan bersama, kesehatan bersama dan keselamatan bersama” tandas Boby.
Disinggung dari hasil evaluasi simulasi di destinasi pertama seperti apa, lebih jauh dijelaskan bahwa simulasi pada kunjungan pertama telah memenuhi standar protokol kesehatan, sedang SOP di Candi Prambanan sudah dilakukan dengan baik dan dilaksanakan secara ketat . Demikian juga di Breksi. Dari laporan kawan-kawan ketika melakukan inspeksi, pengelola juga telah melakukan hal yang sama juga melaksanakan SOP dengan sangat ketat, bahkan teman-teman yang lebih dahulu melakukan inspeksi dua hari sebelumnya di destinasi-destinasi yang lain SOP yang dilaksanakan semuanya berjalan sesuai prosedur dan ketat.
Dengan dilakukannnya simulasi ini diharapkan pengelola penyelenggara pariwisata akan mengimplementasikan dan melaksanakan SOP pariwisata ini dengan konsisten. Kemudian satu hal yang harus dipahami bersama adalah bahwa personal risk harus dipertimbangkan oleh penyelenggara usaha. Sehingga penyelenggara wajib melakukan SOP yang sudah ditetapkan sekaligus menertibkan wisatawan yang datang. Hal tersebut wajib dilakukan, sehingga apabila ada wisatawan yang tidak melaksanakan protokol kesehatan dapat diberikan teguran, dan bahkan dengan risiko terburuk mengeluarkan mereka dari destinasi yang dikunjungi. “Hal itu dilakukan untuk mengamankan destinasi dan pengelolanya agar tidak terpapar Covid 19 “tambah Boby.
Ditanya mengenai hasil evaluasi terhadap sarana dan prasana penunjang destinasi wisata terhadap kesiapan SOP dan Protokol Kesehatan di obyek-obyek wisata DIY, disampaikan bahwa 70 % destinasi wisata sudah tersuport dengan baik, dan ini menjadi salah satu proses kedepan, tentunya bagaimana dari pemda DIY juga lebih mensuport dari sisi infrastruktur/penunjang destinasi tersebut.’ Saya yakin seluruh stakeholdiers juga akan membantu itu, saya lihat dari Otorita Borobudur juga telah membantu ,teman-teman perBankan, dari BI. Saya berkeyakinan dengan nyawiji dan sinergis dari semua stakeholders di Jogja, akan tercapai supporting itu” tandas Boby mengakhiri wawancaranya.
Simulasi keliling destinasi di Tebing Breksi, Candi Banyunibo, Candi Ijo, Gunung Api Purba Nglanggeran sampai dengan Gunung Pengger Gunungkidul, seluruh peserta simulasi menikmati panorama yang indah dan mengesankan, sehingga menjadi tambahan wawasan bagi peserta dalam menjalani kegiatannya di masa pandemi Covid-19 ini. (krn)
HUMAS DIY.
Sumber : https://www.jogjaprov.go.id/berita/detail/8778-dengan-nyawiji-dan-sinergi-semua-stakeholdier-di-diy-suporting-sop-pariwisata