Semarang (BOB)- Direktur Utama Borobudur, Indah Juanita menghadiri Rapat Koordinasi Pengembangan DPSP Borobudur Menjadi Destinasi Berkualitas dan Berkelanjutan, Jumat (23/4).

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo Manuhutu membuka Rapat Koordinasi dengan melaporkan pengembangan kawasan Borobudur. Pemangunan infrastruktur kawasan tengah berjalan seperti pintu gerbang masuk Kawasan Borobudur yang dikerjakan PUPR yang telah ditinjau oleh Menteri Koorndinator Kemaritiman dan Investasi beberapa waktu yang lalu. Diharapkan pengelolaan Kawasan Borobudur secara bersama- sama baik dari Pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten.

Foto : @boborobudur

Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Asisten Daerah Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa Rapat Koordinasi ini merupakan langkah penting dalam kelanjutan pengembangan kawasan Borobudur. Ada 13 titik yang sedang dibangun di kawasan ini berupa pembangunan fisik, namun penataan bukan hanya dari sektor fisik namun penataan sumber daya masyarakat, kualitas dengan dasar falsafat- filsafat Jawa. Program pembangunan Borobudur akan mempengaruhi pengelolaan sumber daya manusia dengan menjaga kearifan lokal, identitas budaya yang harus tetap ada. Serta peranan protokol yang ketat sehingga citra aman dan nyaman tetap terpenuhi. Ada 20 Desa Wisata yang dikelola di kawasan Borobudur sebagai dukungan pariwisata dan ekonomi kreatif, dari segi kuliner, destinasi wisata.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan, Rizki Handayani sedikit menjelaskan tentang latar belakang rencana penutupan Candi Borobudur untuk Pengunjung atau pengurangan jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur sehingga memotivasi pengembangan pengelolaan kawasan sekitar Borobudur di berbagai sektor dan lini.
Travel Patern Borobudur atau pengembangan pola perjalanan wisata budaya Joglosemar menjadi prioritas, seperti jelajah candi, kota- kota tua, jelajah penyebaran Islam, Hindu, Budha, jalur rempah.

Sementara itu Bupati Kulonprogo, Sutejo menyambut baik Rakor Pengembangan DPSP Borobudur ini. Dengan adanya YIA dan Borobudur Highland ini sebagai penopang kawasan DPSP Borobudur diharapkan mempermudah aksesibilitas di Kabupaten Kulonprogo, khususnya jalur menoreh.

Dirut BOB, Indah Juanita mengatakan BOB telah menyelesaiakan beberapa pelatihan CHSE untuk DTW dan Desa wisata , yang kemudian akan dilakukan pelatihan Ekraf .

Kemendikbud, yang diwakili Direktur Jendral Kebudayaan, Hilmar Farid menegaskan beberapa poin, yang diantaranya adalah ;

  • Implementasi management plan dan plan of action per 30 April 2021
  • Membatasi pengunjung yang akan naik ke candi Borobudur
  • Melibatkan pemerintah pusat, prov, kab, masyarakat
  • Berprinsip pengelolaan lingkungan hidup
  • Candi borobudur bukan sekedar destinasi tapi adalah sekaligus atraksi. Destinasi bisa menarik bisa tergantung dari atraksi dan narasi yang menarik.
By Published On: Jumat, 23 April 2021Views: 236

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!