BOB-Kulonprogo, Badan Otorita Borobudur Kembali mengadakan Pelatihan dan Pendampingan Adaptasi Kebiasaan Baru di 7 (tujuh) Desa Wisata dan Daya Tarik Wisata penyangga Borobudur Highland pada tahun 2022 dimana kegiatan ini merupakan lanjutan dari Pelatihan dan Pendampingan CHSE di tahun 2021. Acara pembukaan Pelatihan dan Pendampingan ini dipimpin langsung oleh Direktur Utama BOB, Indah Juanita yang dihadiri oleh Kadispar DIY, Kadisparpora Magelang, Kadisparpora Purworejo, dan perwakilan Dinpar Kulonprogodi Balai Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulonprogo (4/4).
Program ini dilaksanakan bekerjasama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Pariwisata Jana Dharma Indinesia secara komprehensif meliputi Potential Review, dan akan dilanjutkan dengan pelatihan dibidang SDM, Keuangan, Operasional dan Pemasaran.
Direktur Utama BOB, Indah Juanita menjelaskan bahwa “Kegiatan pelatihan dan pendampingan pengelolaan Desa Wisata dan Daya Tarik Wisata sekitar Borobudur Highland sangat esensial untuk membantu dalam peningkatkan kualitas Pariwisata, terutama di Kawasan Pariwisata Borobudur Kondisi ini, sehingga menjadi sebuah keunggulan mengingat beberapa Desa Wisata dan Daya Tarik Wisata telah memiliki potensi untuk memajukan sektor pariwisata”.
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pengelolaan Desa Wisata dan Daya Tarik Wisata di 7 (tujuh) Desa Wisata penyangga Zona Otorita (Gelangprojo) yaitu Desa Pagerharjo, Desa Gerbosari, Desa Ngargosari, Desa Sedayu, Desa Benowo, Desa Pandanrejo dan Desa Ngargoretno, yang meliputi bidang SDM, Keuangan, Operasional dan Pemasaran. Desa-desa tersebut berada di Kabupaten Magelang, Kulonprogo, dan Purworejo, dan menunjukan bahwa sektor pariwisata bersifat borderless dan multistakeholders.
Keberadaan Borobudur Highland diharapkan memberikan dampak positif dengan merangkul desa dan daya tarik sekitar menjadi tujuan wisata, karena itu perlu dimulai program ini yang mempersiapkan desa dan saya tarik wisata untuk bersinergi dengan eksistensi Borobudur Highland.