Borobudur telah ditetapkan oleh presiden Joko Widodo sebagai destinasi super prioritas Tahun 2017. Kebijakan strategis ini merupakan langkah penting pengembangan pariwisata Provinsi Jawa Tengah & DI. Yogyakarta sesuai dengan amanat yang diberikan pada Badan Otorita Borobudur (BOB).
.
Dalam rangka menindaklanjuti arahan presiden terkait target penyelesaian 4 (empat) destinasi pariwisata super prioritas, kementerian koordinator bidang kemaritiman bersama BOB mengadakan monitoring, evaluasi dan singkronisasi program/kegiatan di kawasan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Solo-Sangiran dan sekitarnya. .
Kegiatan ini dipimpin oleh Deputi Bidang Kemaritiman Sekretariat Kabinet Agustina Murbaningsih dan dihadiri oleh pemerintah pusat, Pemda, serta Stakeholder pariwisata, selama 3 hari, mulai dari Senin dan akan berakhir pada Rabu (21/07/2019). Pada hari pertama Tim melakukan Site Visit ke Bandara Adi Sumarmo ,Stasiun Solo Balapan, situs Sangiran dan dilanjutkan Rapat Koordinasi Pengembangan DPN Solo – Sangiran di Museum Fosil Sangiran.
Turut membuka dan memberikan arahan dalam kegiatan Rakor, Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo. Pada sambutannya beliau menegaskan bahwa Pemprov Jateng sangat mendukung penuh program pengembangan pariwisata salah satunya dengan meningkatkan kualitas atraksi. Ganjar berharap pengemasan pariwisata Solo-Sangiran dan sekitarnya tetap dikonsep dengan tema kepurbakalaan. Salah satu idenya adalah pembuatan kampung Flintstone dan taman besar semacam Jurassic Park di kompleks Sangiran, Sragen. .
Sementara itu dari BOB dihadiri oleh direktur industri dan kelembagaan, Bisma Jatmika. BOB memberikan beberapa konsep pengembangan DPN Solo-Sangiran, salah satunya dengan menghadirkan jelajah UNESCO triangle bekerjasama dengan komunitas Campervan. Jelajah Campervan dipilih untuk menarik pasar wisatawan dari Eropa dan Amerika. Salain itu, konsep ini sesuai dengan strategi Kemenpar dalam mengembangkan nomadic tourism di kawasan Joglosemar.