YOGYAKARTA, suaramerdeka.com – Untuk menggairahkan pariwisata di kawasan Bukit Menoreh dan sekitarnya, Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur atau lebih dikenal dengan nama Badan Otorita Borobudur (BOB), Kamis (14/2) siap melaunching Glamorous Camping DeLoano dan Pasar Digital di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.

Destinasi baru yang juga dikenal sebagai Borobudur Highland serta Glamping De Loano tersebut, tentunya makin menghidupkan keberadaan bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonporogo, yang jaraknya hanya sekitar 10 kilometer sebelah utara bandara NYIA.

Menurut Direktur Utama BOB, Indah Juanita, destinasi tersebut dibuka pada lahan seluas 1,3 hektare yang dapat ditempuh dengan menggunakan wisata petualangan off-road serta berjalan kaki. Sehingga untuk menuju lokasi ada sensasi tersendiri yang membuat wisatawan senang dan terkenang.

Pada area di sekitar lokasi, wisatawan juga bakal disuguhkan dengan restoran berkonsep semi outdoor, tourism information center, toilet umum, dan berbagai spot foto menarik lainnya. Pengembangan destinasi De Loano merupakan hasil sinergi kerja sama antara BOB dengan Perum Perhutani.

De Loano, lanjut dia, adalah showcase yang mempromosikan konsep pengembangan Glamorous Camping kepada masyarakat dan juga para investor. Glamping De Loano juga merupakan proyek percontohan yang dikembangkan oleh Badan Otorita di bawah pembentukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI yang diharapkan mampu memberikan multiplier effect bagi masyarakat setempat.

”Kami rencanakan tanggal 14 Februari nanti akan diluncurkan oleh Kemenpar, kami berharap akan menjadi salah satu contoh nomadic tourism,” kata Indah Juanita,  kepada wartawan di Kantor Badan Otorita Borobudur, Jalan Farida M Noto, Kotabaru, Yogyakarta, Kamis (7/2).

Di lahan yang cukup asri dan sejuk dengan disediakan 11 tenda eksklusif yang terdiri dari satu buah mushola dan 10 tenda inap. Dari sepuluh tenda inap tesebut, satu buah tenda merupakan kelas VIP yang berkapasitas empat orang sedang sembilan lainnya berkapasitas enam orang.

”Total kira-kira ada sebanyak 60 orang yang bisa menginap di sana,” katanya.

Lebih lanjut Indah menjelaskan, pihaknya juga menyediakan satu buah tenda untuk kebutuhan konsumsi serta sebuah lagi tenda multi fungsi yang bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan pertemuan mau pun rapat dengan suasana alam dan pedesaan yang ada di sekitar lokasi.

Ketika ditanya soal anggaran, sepenuhnya mengunakan anggaran promosi BOB yang berasal dari APBN. ”Jadi konsepnya kita buat percontohan kemudian mengundang investor untuk bisa berinvestasi disana,” jelasnya.

”Yang jelas suasananya cukup menyenangkan, karena wisatawan bisa bersentuhan langsung dengan alam sekitar,” imbuhnya.

Untuk menambah suasana semakin menarik, maka masyarakat setempat dilibatkan dengan menawarkan berbagai atraksi menarik dan apik. Selain itu, BOB juga melangsungkan kerja sama dengan GenPI Purworejo untuk menggelar pasar digital di Desa Sedayu, 15 menit dari daerah Glamping.

Pasar digital, lanjut Indah, dijadikan sebagai salah satu aktivitas dari pengunjung Glamping. Kegiatan ini adalah implementasi strategi Menteri Pariwisata tentang digital destination. Sekitar 70 anggota masyarakat akan berjualan produk lokal dan akan didukung oleh GenPI.

 

Sumber: Suaramerdeka.com

By Published On: Jumat, 8 Februari 2019Views: 1514

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!