Souvenir Unik Di Sentra Batik Kayu Krebet Bantul

Apakah Anda pernah mendengar tentang sentra batik kayu Krebet Bantul? Jika batik pada umumnya diproduksi dengan bahan kain sebagai medianya, Desa Krebet memproduksi batik dengan bahan yang unik, yaitu kayu. Ada sejarah yang menarik tentang desa ini yang menjadikannya desa wisata yang layak untuk dikunjungi saat berlibur ke Bantul, Yogyakarta.

Sejarah Sentra Batik Kayu Desa Krebet

Dahulunya, Desa Krebet hanya berupa hutan dengan tanah yang gersang dan tandus. Hal ini karena desa ini terletak di pegunungan kapur dan kebanyakan penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Namun, kegiatan bertani ini hanya musiman karena mereka mengandalkan pengairan tadah hujan saja.

Sampai ada seorang penduduk bernama Pak Anton yang mencari alternatif pendapatan dengan menggunakan kayu dari banyaknya pepohonan di wilayah tersebut. Pak Anton bersama saudaranya membatik pada kayu sehingga menjadi produk kerajinan tangan yang menarik dan unik. Hingga akhirnya, Desa Krebet kini menjadi desa wisata yang disahkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sejak tahun 2002.

Produk Kerajinan yang Ada di Desa Krebet

Awalnya, para pengrajin di Desa Krebet hanya memproduksi wayang dan topeng batik saja. Namun, mereka berinovasi dan mengembangkan kemampuan sehingga saat ini dapat menghasilkan beragam kerajinan batik kayu, seperti tatakan gelas, cermin, gantungan kunci, tempat tissue, pigura, dan lain sebagainya.

Harga produk kerajinan batik kayu beragam, mulai dari Rp3.000 saja. Produk termahal adalah furniture batik seperti meja atau kursi batik yang dijual mulai harga Rp4 juta. Jumlah pengrajin di desa wisata Krebet terus bertambah, saat ini terdapat total ada 57 pengrajin batik kayu yang tergabung dalam Koperasi Sidokaton.

Tidak hanya laris di pasar nasional, produk kerajinan batik kayu dari Desa Krebet juga sudah menjangkau pasar internasional. Hal ini karena para pengrajin sering kali memamerkan hasil karya mereka melalui pameran di skala nasional maupun internasional. Selain berbelanja produk batik kayu, Anda pun dapat mengikuti kegiatan membatik yang diselenggarakan oleh pengelola desa.

Untuk mengikuti kegiatan membatik kayu ini, Anda hanya perlu membayar Rp30.000 hingga Rp85.000. Harga ini tergantung pada ukuran kayu yang Anda pilih untuk dibatik. Harga ini sudah termasuk berbagai macam fasilitas, seperti canting, lilin, kompor, celemek atau apron, pensil, rautan, dan penghapus yang digunakan untuk menggambar sketsa batik.

Selain itu, Anda juga akan mendapatkan makanan ringan untuk camilan dan minuman. Lengkap sekali, bukan? Berkunjung ke Desa Krebet dan mengikuti kegiatan membatik kayu tentunya akan membuat liburan Anda semakin bermakna dan tak terlupakan.

Batik Kayu yang Menyejahterakan Desa Krebet

Berawal dari daerah pegunungan kapur yang tandus dan seolah tidak ada potensi, kini Desa Krebet menjelma menjadi desa yang membantu perekonomian Kabupaten Bantul. Tidak ada pengangguran sama sekali di desa wisata batik kayu ini karena pemilik sanggar mempekerjakan seluruh warga sekitar dalam produksi kerajinan batik kayu.

Omset rata-rata dari semua sanggar yang ada di Desa Krebet berada di angka Rp. 30 juta per bulan. Hal ini tentunya meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat sekitar.

Jika ingin mengunjungi desa batik kayu Krebet, desa wisata ini berlokasi 18 Km ke arah barat daya dari pusat kota Yogyakarta. Jadikan liburan Anda lebih spesial dengan mengikuti kegiatan membatik kayu di desa ini. Apakah Anda tertarik untuk mengunjungi sentra batik kayu Krebet Bantul?

 

By Published On: Tuesday, 5 November 2024Views: 107

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!