Kulon Progo (BOB) – Badan Otorita Borobudur mengakhiri rangkaian kegiatan pelatihan adaptasi kebiasaan baru dengan Self Declare bersama-sama Penggiat Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tujuh Desa Wisata di Jawa Tengah dan DIY di Gerbang Samudera Raksa, Kabupaten Kulonprogo, Jumat (9/04/2021).

”Saat ini kita dapat Predikat DPSP dimana kita mengampu 3 DPN yang diberi 2 infrastruktur besar yaitu Airport dan Toll jadi betapa besar nya pengunjung yang masuk ke wilayah DIY dan Jawa Tengah, Airport 25 juta jika kondisi Normal perkiraan (50%) dan Toll 2Tujuh 4 Juta penumpang perkiraan (50%) itu memberikan gambaran bahwa DIY dan Jawa Tengah akan menampung 2 juta per bulan nya saja, maka kita harus siap Destinasi mana saja yang akan menyerap, perlu kita sampaikan juga dalam acara ini ada 140 orang yang sudah dilatih dan kita akan terus mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini dan tempat yang lain agar nanti seluruh destinasi dan wisatawan dapat menerima kunjungan wisatawan dengan sebaik baiknya”,ungkap Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Indah Juanita

Pada kesempatan yang sama, Bupati Kulonprogo, Sutedja, menyampaikan ucapan terimakasih dan mengapresiasi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan khususnya Badan Pelaksana Otorita Borobudur yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, hal ini sebagai bukti bahwa komitmen dari pemerintah pusat melalui Badan Pelaksana Otorita Borobudur untuk turut memiliki kepedulian dan membangkitkan kembali sektor pariwisata, terutama di kawasan Gelangprojo, yaitu Magelang, Kulonprogo dan Purworejo akibat adanya pandemi Covid-19, kita ketahui bersama Bahwa Covid-19 merupakan tantangan bagi kita semua masyarakat untuk diajak selalu menjaga kebersihan dan menggunakan masker, menjaga jarak,dan menghindari kerumunan, selalu mencuci tangan dengan sabun sesuai adaptasi kebiasaan baru CHSE, Cleanliness, Health, Safety, and Environment”

Menurut Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan BOB, Bisma Jatmika saat diwawancarai menjelaskan “Sosialisasi, Pelatihan, Pendampingan, dan Self Declare Adaptasi Kebiasaan Baru dilakukan berupa sosialisasi kebijakan daerah, implementasi protokol Adaptasi Kebiasaan Baru, penghitungan carrying capacity, alur wisatawan, pemetaan zonasi wisatawan, traffic management di Destinasi dan verifikasi kesiapan pengelola dalam menyambut AKB.

“Selain itu, BOB juga intens memberikan dukungan dalam menunjang implementasi AKB kepada pengelola bagi 7 Desa Wisata, yaitu Pandanrejo, Sedayu, Benowo, Ngargoretno, Ngargosari, dan selanjutnya Gerbosari fan Pagerharjo bekerja sama dengan Pemda setempat ”, tutur dia.
Menurut Bisma, sebagai persiapan menuju AKB Pariwisata maka beberapa perlu dilakukan penyesuaian tata laksana kunjungan wisatawan sesuai dengan aturan dan protokol kesehatan di daya tarik wisata. Protokol kesehatan yang telah disusun pun perlu disosialisasikan kepada pengelola daya tarik wisata agar bersiap dan sebagai upaya untuk memenuhi protokol tersebut.
Ditambah dengan adanya Bandara YIA akan menambah antusiasme dalam pelayanan pariwisata.

Ditambahkan lagi oleh Bisma Jatmika bahwa pemenuhan protokol tersebut akan dilakukan dan dikawal agar sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. “Pelatihan dan Pendampingan ini sebagai wujud kepedulian kita bersama untuk mendukung Destinasi dalam pemenuhan dan penerapan protokol kesehatan sebagai antisipasi terhadap penyebaran virus Covid-19. Pendampingan dilakukan secara langsung oleh tim teknis dari Lembaga Sertifikasi”, pungkas Bisma.

Pada kegiatan Pelatihan dan Pendampingan ini, BOB berkolaborasi dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Dinas Pariwisata DIY, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Dinas Pariwisata Kulonprogo serta Lembaga Sertifikasi Jana Dharma Indonesia.
Sosialiasi yang diberikan terkait dengan kebijakan pemerintah daerah tentang pengelolaan daya tarik wisata pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru serta penerapan CHSE (Cleanliness, Health, and Environmental Sustainability).

Adapun, aktivitas pelatihan dan pendampingan dilakukan melalui pembekalan materi terkait visitor management yang meliputi carrying capacity dan alur wisatawan, pemetaan zonasi kunjungan wisatawan, traffic management, hingga simulasi kunjungan wisatawan oleh pengelola destinasi wisata.

Sementara itu, Semua Pokdarwis dari ketujuh Desa Wisata tersebut, merasa senang dengan pelatihan tersebut. Selama pandemi, destinasi yang menawarkan keindahan alam dan suasana pedesaan itu sempat terpuruk. Ia berharap, pelatihan itu bisa memotivasi sektor pariwisata dapat segera bangkit.

By Published On: Jumat, 9 April 2021Views: 163

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!