Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Indah Juanita turut berpatisipasi dalam pembukaan acara Pameran Lukisan Rina Kurniyati & Astuti Kusumo bertajuk “Ugemi” yang digelar mulai 24 Oktober sampai 04 November 2019 di Sangkring Art Space Jl. Nitiprayan 88 Ngestiharjo, Kasihan Bantul.

Konsep Ugemi yang diusung Rina Kurniyati & Astuti Kusumo memiliki latar belakang filosofi Jawa yang kental. Secara harfiah ugemi (ngugemi) secara harfiah berarti “menggenggam erat”. Bagi orang Jawa, kata tersebut merupakan simbol yang mengikat diri, secara lahir dan terutama batin, dengan tradisi yang dicanangkan dan diwariskan oleh para leluhur.

Bagi perempuan Jawa, ngugemi terkait dengan posisinya sebagai rekan penyeimbang bagi suami (sarimbit), pengampu rumah yang berjiwa besar sebagai manifestasi tata dunia (kosmologi) dan unit terkecil dari masyarakat, dan sebagai ibu yang melahirkan dan pendidik yang meneruskan nilai-nilai tradisi pada anak-anaknya sejak usia dini. Ngugemi, bagi perempuan Jawa, merupakan fitrah dan martabat, sebuah sikap batin demi kelangsungan masyarakat dalam skema kosmologi tradisi.

Dengan konsepsi semacam itu, Rina Kurniyati & Astuti Kusumo ingin mengedepankan keluhuran tradisi dan kearifan lokal Jawa dengan mengekspresikannya ke dalam lukisan. Dua puluhan lukisan yang disajkan menjadi simbol penyeimbang diri sekaligus penyelaras bagi kosmologi di lingkungannya masing-masing. Posisi istri (atau peran ibu) bagi mereka bukan sekadar melayani, tetapi juga mampu memberi pelajaran bagi manusia di sekitarnya.

Lukisan-lukisan mereka berdua adalah wujud perantaraan dunia yang penuh pesan: keterpaduan antara yang maskulin dan feminin, yang ekspresif dan realistik, yang kasar dan halus, yang keras dan lembut. Semuanya dirangkai melalui warna, garis dan tekstur. Medium kaca (karya Rina Kurniyati) dan kanvas (karya Astuti Kusumo) adalah bagian dari pesan tentang penyeimbang dan satuan keselarasan. Mari menjadi saksi pameran dua perempuan perupa dari Yogyakarta ini.

Delapan karya yang dipresentasikan Astuti Kusumo pada pameran Ugemi seluruhnya mengangkat nilai-nilai tradisi Jawa dengan obyek abstrak figur perempuan dalam karyanya. Pemilihan judul sebagai penegas visual karya menjadi upaya Astuti untuk konsisten dalam meng-ugemi nilai-nilai tradisi-budayanya seperti Tepa Selira, Lerem, Nyawiji, Sapa Sira Sapa Ingsun, Angon Mangsa, Sarimbit.

Dalam karya berjudul Anggara Kasih, Astuti Kusumo melukiskan sembilan figur perempuan dominan dalam citraan warna terang kuning dan dibalut pinggiran warna gelap biru tua dalam sebuah laku ritual tari. Masyarakat Hindu Bali memaknai hari Anggara Kasih sebagai wujud cinta kasih kepada diri dan sesama manusia sehingga pada hari itu mereka dilakukan pembersihan diri dari segala kecemaran diri. Rahina Anggara Kasih demikian mereka menyebutnya sebagai hari suci belas kasih dan kebaikan.

Berbeda dengan karya Astuti dengan sapuan kuas abstrak, Rina Kurniyati membuat karya lukisan hyperrealis dengan objek otomotif (motor-mobil) kuno ataupun bagian-bagian kendaraan tersebut seperti dasbor, lampu, grill depan, spion, penutup velg dalam citraan metal-glossy. Pemilihan objek serta eksplorasi medium cat enamel di atas kaca semakin menguatkan visual karya hyperrealis yang dibuatnya. Rina Kurniyati mengatakan, lukisan-lukisan kami berdua adalah wujud perantaraan dunia yang penuh pesan: keterpaduan antara yang maskulin dan feminin, yang ekspresif dan realistik, yang kasar dan halus, yang keras dan lembut. Semuanya dirangkai melalui warna, garis dan tekstur.

By Published On: Jumat, 25 Oktober 2019Views: 241

Share This Story, Choose Your Platform!

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!